OKAS menimbang peluang bisnis tambang emas



KONTAN.CO.ID - Hingga lewat pertengahan tahun ini, bisnis jasa pertambangan dan peledakan masih terasa suram bagi PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Karena tak ada kepastian dari kondisi tersebut, mereka berencana mengulik peluang bisnis anyar.

Pilihan Ancora Indonesia adalah masuk bisnis pertambangan emas dan mineral lain. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham OKAS di Bursa Efek Indonesia tersebut tak keberatan kalau harus merealisasikan rencananya lewat jalur akuisisi maupun merger.

Namun, tentu saja Ancora Indonesia harus memperhitungkan potensi objek pertambangan yang diincar. "Kami harus lihat prospek tambang emas dan mineral lain, status perizinan dalam kegiatan pertambangan dan juga cadangannya melalui lembaga sertifikasi independen," ujar Teddy Kusumah Somantri, Direktur Utama PT Ancora Indonesia Resources Tbk di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/8).


Hanya saja, Ancora Indonesia belum bersedia mengungkapkan banyak informasi mengenai rencana mereka ke bisnis pertambangan ini. Alasannya, masih dalam tahap penjajakan. Dus, tak ketahuan proyeksi anggaran yang disiapkan dan target waktu realisasinya.

Yang terang, kalau aksi korporasi itu terealisasi, portofolio bisnis Ancora Indonesia bertambah. Hingga 30 Juni 2017, mereka punya empat anak perusahaan yang menggeluti usaha berbeda.

PT Multi Nitrotama Kimia adalah anak perusahaan Ancora Indonesia yang menjalankan bisnis peledak. Cakupannya mulai dari produksi, jasa peledakan dan perdagangan. Sementara PT Bormindo Nusantara adalah anak perusahaan yang menggeluti bisnis jasa pengeboran dan perawatan sumur minyak. 

Ada pula PT Ancora Shipping yang melakoni bisnis pelayaran dalam negeri. Selain itu mereka punya PT Ancora Indonesia Mining yang bergerak pada bisnis perdagangan dan jasa pertambangan.

Selain merambah bisnis baru, Ancora Indonesia berencana merilis surat utang dan menerbitkan saham baru. Tujuannya, "Untuk memperbaiki struktur permodalan dan kondisi keuangan perusahaan," kata Teddy.

Sebelumnya, Ancora Indonesia menyebutkan target pendapatan tahun ini US$ 100 juta–US$ 120 juta. Sementara target laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$ 8 juta–US$ 12 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati