Oknum tentara yang tembak mati 20 orang di mal Thailand masih berkeliaran



KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Seorang tentara Thailand yang mengamuk menembaki para pengunjung sebuah mal di Bangkok, Thailand, belum juga tertangkap. Padahal sedikitnya, sudah 20 dilaporkan tewas akibat tembakan seorang perwira militera Thailand tersebut.

"Saat ini kami sedang berusaha menangkap orang itu. Baik pasukan polisi dan militer telah dikerahkan ke daerah itu," kata juru bicara kepolisian Thailand Kolonel Krissana Pattanacharoen seperti dikutip CNN.

Baca Juga: 20 tewas, seorang tentara Thailand mengamuk tembaki pengunjung mal


Militer Thailand juga masih berupaya membekuk tentara tersebut. Juru bicara miiter Thailand Letnan Jenderal Thanya Kiatsarn yakin, tersangka masih berada di mal Terminal 21.  

"Kami tidak dapat memastikan apakah ada sandera yang diambil. Tapi kami yakin dia (penembak) masih tertahann di dalam pusat perbelanjaan Terminal 21," kata Kiatsarn, Sabtu malam (8/2) dari lokasi kejadian.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand Letnan Jenderal Kongcheep Tantravanich menyebutkan identitas si tersangka adalah Letnan Jakrapanth Thomma. Ia seorang perwira batalion amunisi yang bekerja untuk Batalion Amunisi ke-22.

"Secara umum, setiap militer (perwira) akan pandai senjata, tetapi orang ini tentu memiliki lebih banyak keterampilan," katanya.

Penembak mencuri senjata dan Humvee, kata pejabat itu. Pria bersenjata itu bertengkar dengan atasannya dan akhirnya menembak dan membunuhnya.

Dia kemudian mengambil pistol atasan dan berkeliling menembak rekan-rekannya. Selain atasan, tidak segera diketahui apakah ada personil militer yang terbunuh.

Tentara itu juga mencuri senjata, termasuk setidaknya satu senapan mesin, dan Humvee militer dari tempat tinggalnya. Tantravanich tidak dapat mengkonfirmasi jumlah senjata dan amunisi yang diambil.

Setelah penembak melarikan diri dari tempat tinggalnya, ia pergi ke pusat perbelanjaan dan menembak warga sipil di sepanjang jalan, kata Tantravanich.

Baca Juga: Thailand melaporkan tujuh kasus virus corona baru

Editor: Khomarul Hidayat