JAKARTA. Ada perkembangan baru dari proses akuisisi Affin Holdings Bhd (Affin) terhadap PT Bank Ina Perdana. Menurut rencana, pihak Affin danBank Ina akan memasukkan surat permohonan akuisisi pada bulan Oktober tahun ini.Denny Susilo, Komisaris Independen Bank Ina, mengatakan, proses akuisisi sudah masuk dalam rencana bisnis Bank Ina. Untuk proses izin,lanjut Denny, Bank Ina masih menunggu Affin mengurus kelengkapan dokumen."Affin mengurus kelengkapan dokumen. Nanti, surat permohonan dimasukkan bebarengan baik ke Bank Negara Malaysia maupun BankIndonesia (BI). Harapan kami sekitar Oktober sudah masuk ke BI," kata Denny kepada KONTAN, Senin (9/8) di Jakarta.Denny menambahkan, proses akuisisi sama sekali tak terkait dengan penambahan modal Bank Ina. Maklum saja, BI mensyaratkan, bank harussudah bisa memenuhi syarat minimum permodalan Rp 100 miliar hingga akhir 2010."Saat ini modal kami Rp 128 miliar. Jadi jauh dari batas minimum," tutur Denny.Dia bilang, ke depan bahkan Bank Ina akan berekspansi menjadi bank devisa. Hal ini untuk memperluas bisnis dan memperbesar keuntunganmelalui trade finance.Bank Ina menargetkan menjadi bank devisa dalam 14-15 bulan ke depan. "Ini karena ada persyaratan dari BI bahwa untuk menjadi bank devisaharus minimal 2 tahun dinyatakan sebagai bank sehat. Bank Ina mendapat predikat bank sehat baru sekitar 9 bulan yang lalu," imbuh Denny.Seperti diketahui, dalam pernyataannya, Affin Group berencana menuntaskan akuisisi ini pada kuartal II 2011. Dalam perjanjian, Affinakan mengakuisisi 20,8% saham PT Kharisma Prima Karya, salah satu pemegang saham Bank Ina."Setelah itu, dalam perjanjian juga disebutkan, Affin akan menambah kepemilikan saham sebesar 59,2% melalui penerbitan saham baru," tegasDenny.Dalam hajatan ini, Affin telah menyiapkan dana RM 138 juta atau sekitar Rp 390 miliar. Perkiraan nilai akuisisi mewakili price to bookvalue sebesar rata-rata 1,69 kali.Bank Ina saat ini memiliki 22 kantor cabang di Indonesia dan fokus pada bisnis penyaluran kredit ke sektor Usaha Kecil dan Menengah(UKM). Dengan potensi sekitar 45 juta pelaku usaha UKM, pasar bisnis kredit ritel tentu saja menarik bagi Affin Group dalam mengembangkansayap bisnisnya di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Oktober 2010, Bank Affin Kirim Izin Akuisisi Bank Ina
JAKARTA. Ada perkembangan baru dari proses akuisisi Affin Holdings Bhd (Affin) terhadap PT Bank Ina Perdana. Menurut rencana, pihak Affin danBank Ina akan memasukkan surat permohonan akuisisi pada bulan Oktober tahun ini.Denny Susilo, Komisaris Independen Bank Ina, mengatakan, proses akuisisi sudah masuk dalam rencana bisnis Bank Ina. Untuk proses izin,lanjut Denny, Bank Ina masih menunggu Affin mengurus kelengkapan dokumen."Affin mengurus kelengkapan dokumen. Nanti, surat permohonan dimasukkan bebarengan baik ke Bank Negara Malaysia maupun BankIndonesia (BI). Harapan kami sekitar Oktober sudah masuk ke BI," kata Denny kepada KONTAN, Senin (9/8) di Jakarta.Denny menambahkan, proses akuisisi sama sekali tak terkait dengan penambahan modal Bank Ina. Maklum saja, BI mensyaratkan, bank harussudah bisa memenuhi syarat minimum permodalan Rp 100 miliar hingga akhir 2010."Saat ini modal kami Rp 128 miliar. Jadi jauh dari batas minimum," tutur Denny.Dia bilang, ke depan bahkan Bank Ina akan berekspansi menjadi bank devisa. Hal ini untuk memperluas bisnis dan memperbesar keuntunganmelalui trade finance.Bank Ina menargetkan menjadi bank devisa dalam 14-15 bulan ke depan. "Ini karena ada persyaratan dari BI bahwa untuk menjadi bank devisaharus minimal 2 tahun dinyatakan sebagai bank sehat. Bank Ina mendapat predikat bank sehat baru sekitar 9 bulan yang lalu," imbuh Denny.Seperti diketahui, dalam pernyataannya, Affin Group berencana menuntaskan akuisisi ini pada kuartal II 2011. Dalam perjanjian, Affinakan mengakuisisi 20,8% saham PT Kharisma Prima Karya, salah satu pemegang saham Bank Ina."Setelah itu, dalam perjanjian juga disebutkan, Affin akan menambah kepemilikan saham sebesar 59,2% melalui penerbitan saham baru," tegasDenny.Dalam hajatan ini, Affin telah menyiapkan dana RM 138 juta atau sekitar Rp 390 miliar. Perkiraan nilai akuisisi mewakili price to bookvalue sebesar rata-rata 1,69 kali.Bank Ina saat ini memiliki 22 kantor cabang di Indonesia dan fokus pada bisnis penyaluran kredit ke sektor Usaha Kecil dan Menengah(UKM). Dengan potensi sekitar 45 juta pelaku usaha UKM, pasar bisnis kredit ritel tentu saja menarik bagi Affin Group dalam mengembangkansayap bisnisnya di Indonesia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News