JAKARTA. Per akhir Oktober lalu, dana kelolaan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mencapai Rp 57,2 triliun. Jumlah tersebut merosot 6,9% dibanding bulan September yang mencapai Rp 61,2 triliun. Menurut Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga, menurunnya kapitalisasi dana kelolaan Jamsostek itu lantaran longsornya harga emiten di pasar modal. PT Jamsostek menginvestasikan 13% dari total dana kelolaan atau senilai Rp 7,696 triliun di bursa saham. Padahal investasi sebelumnya, total dana kelolaan mencapai 20%. Menurut Hotbonar, Jamsostek tidak akan bermain di bursa saham. Pada 2009 mendatang, Jamsostek menargetkan investasi di bursa saham maksimal 15% dari total dana kelolaan. "Itu target kami. karena investasi di saham masih labil," katanya. Karena itu, Jamsostek akan memaksimalkan investasinya pada deposito dan obligasi.
Oktober, Dana Kelolaan Jamsostek Melorot 6,9%
JAKARTA. Per akhir Oktober lalu, dana kelolaan PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) mencapai Rp 57,2 triliun. Jumlah tersebut merosot 6,9% dibanding bulan September yang mencapai Rp 61,2 triliun. Menurut Direktur Utama PT Jamsostek Hotbonar Sinaga, menurunnya kapitalisasi dana kelolaan Jamsostek itu lantaran longsornya harga emiten di pasar modal. PT Jamsostek menginvestasikan 13% dari total dana kelolaan atau senilai Rp 7,696 triliun di bursa saham. Padahal investasi sebelumnya, total dana kelolaan mencapai 20%. Menurut Hotbonar, Jamsostek tidak akan bermain di bursa saham. Pada 2009 mendatang, Jamsostek menargetkan investasi di bursa saham maksimal 15% dari total dana kelolaan. "Itu target kami. karena investasi di saham masih labil," katanya. Karena itu, Jamsostek akan memaksimalkan investasinya pada deposito dan obligasi.