KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk semakin gencar menyalurkan kredit investasi. Direktur BTN Budi Satria menyatakan kredit investasi tumbuh 20% secara tahunan atau year on year (yoy) manjadi Rp 5,6 triliun hingga Oktober 2018. Meski secara nominal, kredit investasi BTN masih kecil, namun secara pertumbuhan sudah melebihi pertumbuhan total kredit. Bank yang memiliki spesialisasi penyaluran kredit pemilikan rumah ini sudah menyalurkan pertumbuhan kredit 18,96% yoy menjadi Rp 204 triliun. "Kredit investasi ditopang oleh subsektor properti," ujar Budi kepada Kontan.co.id pada Rabu (5/12). Meski tidak merinci rasio non performing loan (NPL) kredit investasi, Budi menyatakan secara keseluruhan NPL BTN ada di posisi 2,95% pada Oktober 2018. Lanjut Budi, bank dengan sandi saham BBTN ini akan menekan kredit bermasalah. Budi memproyeksi NPL akan berada di posisi 2,37% di penghujung tahun. "Pertumbuhan kredit di 2019 diperkirakan bervariasi per segmen pinjamannya, antara 15% - 18% yoy. Namun secara keseluruhan, kredit diperkirakan akan tumbuh lebih kurang 15% yoy," imbuh Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Oktober, kredit investasi BTN tumbuh 20% yoy
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk semakin gencar menyalurkan kredit investasi. Direktur BTN Budi Satria menyatakan kredit investasi tumbuh 20% secara tahunan atau year on year (yoy) manjadi Rp 5,6 triliun hingga Oktober 2018. Meski secara nominal, kredit investasi BTN masih kecil, namun secara pertumbuhan sudah melebihi pertumbuhan total kredit. Bank yang memiliki spesialisasi penyaluran kredit pemilikan rumah ini sudah menyalurkan pertumbuhan kredit 18,96% yoy menjadi Rp 204 triliun. "Kredit investasi ditopang oleh subsektor properti," ujar Budi kepada Kontan.co.id pada Rabu (5/12). Meski tidak merinci rasio non performing loan (NPL) kredit investasi, Budi menyatakan secara keseluruhan NPL BTN ada di posisi 2,95% pada Oktober 2018. Lanjut Budi, bank dengan sandi saham BBTN ini akan menekan kredit bermasalah. Budi memproyeksi NPL akan berada di posisi 2,37% di penghujung tahun. "Pertumbuhan kredit di 2019 diperkirakan bervariasi per segmen pinjamannya, antara 15% - 18% yoy. Namun secara keseluruhan, kredit diperkirakan akan tumbuh lebih kurang 15% yoy," imbuh Budi. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News