JAKARTA. Persoalan tingginya kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh Bank Tabungan Negara (BTN) semakin parah. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per Oktober 2014 sudah mencapai 12,7%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN tersebut semakin melonjak. Di bulan Oktober 2013, NPL KUR BTN masih di level 9,6%. Untungnya, lonjakan kredit macet KUR BTN ini masih diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR BTN yang meningkat dari Rp 4,15 triliun per Oktober 2013 menjadi Rp 4,57 triliun per Oktober 2014 atau tumbuh 10,12% secara year on year (yoy). Sedangkan debitur KUR BTN juga mengalami peningkatan dari 23.215 debitur per Oktober 2013 menjadi 25.182 debitur per Oktober 2014. Rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 179,0 juta/debitur per Oktober 2013 menjadi Rp 181,8 juta/debitur juta per Oktober 2014. KONTAN sudah berusaha meminta konfirmasi penyebab kredit macet dalam penyaluran KUR BTN yang semakin parah. Namun Maryono, Direktur Utama BTN belum memberikan respon. Eko Waluyo, Sekretaris Perusahan BTN yang juga dihubungi pada hari ini juga tidak menjawab telpon dan pesan singkat KONTAN. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Oktober, kredit macet KUR BTN capai 12,7%
JAKARTA. Persoalan tingginya kredit macet dalam penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh Bank Tabungan Negara (BTN) semakin parah. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR BTN per Oktober 2014 sudah mencapai 12,7%. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, tingkat NPL KUR BTN tersebut semakin melonjak. Di bulan Oktober 2013, NPL KUR BTN masih di level 9,6%. Untungnya, lonjakan kredit macet KUR BTN ini masih diikuti pertumbuhan volume penyaluran KUR BTN yang meningkat dari Rp 4,15 triliun per Oktober 2013 menjadi Rp 4,57 triliun per Oktober 2014 atau tumbuh 10,12% secara year on year (yoy). Sedangkan debitur KUR BTN juga mengalami peningkatan dari 23.215 debitur per Oktober 2013 menjadi 25.182 debitur per Oktober 2014. Rata-rata KUR BTN yang diterima setiap debitur juga meningkat dari Rp 179,0 juta/debitur per Oktober 2013 menjadi Rp 181,8 juta/debitur juta per Oktober 2014. KONTAN sudah berusaha meminta konfirmasi penyebab kredit macet dalam penyaluran KUR BTN yang semakin parah. Namun Maryono, Direktur Utama BTN belum memberikan respon. Eko Waluyo, Sekretaris Perusahan BTN yang juga dihubungi pada hari ini juga tidak menjawab telpon dan pesan singkat KONTAN. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News