Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera melakukan penyesuaian tarif kereta rangkaian listrik (KRL). Rencananya kenaikan tarif itu akan dimulai pada 1 Oktober nanti. Langkah itu dilakukan karena dana public service obligation (PSO) yang diterima tidak mencukupi. "Kalau PSO tetap Rp 2.000, dananya gak akan cukup sampai akhir tahun," ujar Bambang Eko Martono, Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada KONTAN, Jumat (3/6). Dengan penyesuaian ini, tarif KRL yang semula sebesar Rp 2.000 per jarak 1-25 Km pertama, mengalami kenaikan menjadi Rp 3.000 per jarak 1-25 Km pertama. Sedangkan untuk tarif 10 Km berikutnya tarifnya tetap, yaitu Rp 1000 dan berlaku setiap kelipatan (10 km berikutnya).
Oktober, tarif KRL Jabodetabek mungkin naik
Jakarta. PT Kereta Api Indonesia (KAI) segera melakukan penyesuaian tarif kereta rangkaian listrik (KRL). Rencananya kenaikan tarif itu akan dimulai pada 1 Oktober nanti. Langkah itu dilakukan karena dana public service obligation (PSO) yang diterima tidak mencukupi. "Kalau PSO tetap Rp 2.000, dananya gak akan cukup sampai akhir tahun," ujar Bambang Eko Martono, Direktur Komersial PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada KONTAN, Jumat (3/6). Dengan penyesuaian ini, tarif KRL yang semula sebesar Rp 2.000 per jarak 1-25 Km pertama, mengalami kenaikan menjadi Rp 3.000 per jarak 1-25 Km pertama. Sedangkan untuk tarif 10 Km berikutnya tarifnya tetap, yaitu Rp 1000 dan berlaku setiap kelipatan (10 km berikutnya).