Okupansi Hotel Sahid (SHID) membaik di kuartal III-2020, ini penopangnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) mencatat perbaikan kinerja pada kuartal III 2020. Vivi Herlambang, Director Business Development and Sales Marketing PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) mengatakan, rata-rata tingkat okupansi hotel pada kuartal III naik sekitar 20% dari okupansi pada kuartal II 2020.

Vivi menyampaikan, perbaikan kinerja tercatat pada Juli dan Agustus 2020 seiring dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Namun, ia melanjutkan rata-rata tingkat hunian hotel kembali melemah pada September setelah PSBB jilid II diterapkan.

"Setelah PSBB diterapkan kembali jatuh, orang-orang Jakarta tidak ada lagi yang ke daerah. Hotel di Solo, Yogyakarta, Bandung okupansinya kembali melemah," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (7/10).


Sementara itu, hotel-hotel di daerah penyangga Jakarta mengalami sedikit kenaikan. Menurutnya, ada beberapa kegiatan pertemuan atau rapat yang dilakukan di hotel daerah penyangga Jakarta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Hotel Sahid Jaya (SHID) jadikan dua hotel sebagai tempat karantina

Sementara pada kuartal terakhir tahun ini, ia berharap tingkat okupansi bisa kembali membaik setelah penerapan PSBB rampung. Adapun beberapa strategi untuk meningkatkan pendapatan di sisa tahun ini dengan memperluas pemasaran dan menyediakan promo program staycation.

Sedangkan untuk bisnis makanan dan minuman, SHID juga melayani pengiriman makanan dan minuman untuk perkantoran.  "Tapi untuk beberapa hotel di daerah yang bisa makan di tempat, kami menyediakan makanan yang terjangkau dan lebih murah," tambahnya.

Selain itu, di tengah pandemi Covid-19 ini SHID terus menggali inovasi produk-produk yang bisa dikembangkan untuk dapat mempertahankan pendapatan dari penyewaan kamar, penyediaan ruangan, penyediaan makanan dan minuman.

Selanjutnya: Operator hotel sambut baik rencana pengunaan hotel untuk isolasi pasien Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi