KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pusat perbelanjaan atau mall menghadapi tekanan pada kuartal I-2025, terutama di segmen kelas menengah ke bawah. Colliers Indonesia mencatat, okupansi mall kelas tersebut hanya berkisar 50%, jauh tertinggal dari mall kelas atas yang masih bisa mempertahankan okupansi hingga 90%. Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, daya saing mall kelas bawah mulai tertinggal karena kurangnya inovasi konsep dan tenant mix. “Mall-mall konvensional yang tidak melakukan revitalisasi performanya menurun. Sementara mall premium tetap stabil karena menawarkan konsep hiburan yang menarik dan tenant yang beragam,” ujarnya dalam paparan media, Senin (14/4). Ia menambahkan, kondisi ekonomi yang masih tidak stabil juga membuat pelaku ritel menahan ekspansi. Banyak tenant memilih mengoptimalkan toko yang sudah ada ketimbang membuka cabang baru.
Okupansi Mall Kelas Bawah Tertekan pada Kuartal I-2025, Ada Apa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja pusat perbelanjaan atau mall menghadapi tekanan pada kuartal I-2025, terutama di segmen kelas menengah ke bawah. Colliers Indonesia mencatat, okupansi mall kelas tersebut hanya berkisar 50%, jauh tertinggal dari mall kelas atas yang masih bisa mempertahankan okupansi hingga 90%. Senior Associate Director Colliers Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, daya saing mall kelas bawah mulai tertinggal karena kurangnya inovasi konsep dan tenant mix. “Mall-mall konvensional yang tidak melakukan revitalisasi performanya menurun. Sementara mall premium tetap stabil karena menawarkan konsep hiburan yang menarik dan tenant yang beragam,” ujarnya dalam paparan media, Senin (14/4). Ia menambahkan, kondisi ekonomi yang masih tidak stabil juga membuat pelaku ritel menahan ekspansi. Banyak tenant memilih mengoptimalkan toko yang sudah ada ketimbang membuka cabang baru.