KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melandainya penyebaran Covid-19 membuat tingkat okupansi pusat perbelanjaan di Jakarta terus meningkat. Ini merupakan kabar baik bagi para pemilik mal lantaran tingkat okupansi selama pemberlakuan PPKM menurun drastis. JLL Indonesia mencatat, pada kuartal 1 tahun 2023, tingkat hunian ruang ritel cukup stabil dan berada di angka 88 persen.
“Tingkat hunian ritel di Jakarta cukup sehat dan ada di angka 88 persen. Di kuartal 1 tahun ini, belum ada pasokan mal baru,” ungkap Head Of Research JLL Indonesia, Yunus Karim dalam JLL Media Briefing Q1 2023, Rabu (12/4/2023).
Baca Juga: Kunjungan ke Pusat Perbelanjaan Terus Meningkat Selama Ramadan Tahun Ini Menurut dia, belum ada pasokan mal baru di Jakarta lantaran ada kehati-hatian dari pemerintah lokal untuk memberikan izin pembukaan mal baru. Pada kuartal ini, terlihat bahwa restoran dan fasilitas hiburan ramah keluarga kembali mendominasi aktivitas peritel. “Dari sisi tenant, saat ini banyak brand internasional yang ingin punya toko pertama mereka di Indonesia dan tentu saja itu ada di Jakarta,” jelas Yunus.
Soal harga sewa, ia menambahkan, hingga saat ini belum ada pergerakan harga sewa yang signifikan. Namun, diharapkan hingga akhir tahun ada kabar baik bagi para pemilik ritel. “Hingga akhir tahun 2023 ini, akan ada tiga mal baru yang akan memasuki pasar ritel Jakarta. Karena itu, diperkirakan ada tambahan pasokan sebesar 115.000 meter persegi,” tambah Yunus. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Pasca-pandemi, Okupansi Pusat Perbelanjaan di Jakarta Capai 88 Persen" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto