Oli Top 1 akan bangun pabrik di Indonesia



JAKARTA. PT Topindo Atlas Asia, pemegang merek pelumas Top 1, berencana mendirikan pabrik pelumas di Indonesia. Jika rencana terealisasi, pabrik tersebut akan dipersiapkan jadi basis produksi Top 1 untuk pasar Indonesia dan kawasan ASEAN. 

FX Budhi Hendarto, Chief Marketing Officer PT Topindo Atlas Asia, menyatakan, pembangunan pabrik akan membuat proses distribusi pelumas Top 1 lebih mudah ke konsumen mereka di ASEAN. "Kami memilih Indonesia karena pertimbangan jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan," kata Budhi kepada KONTAN, Selasa (24/2).

Saat ini, rencana pendirian pabrik masih dalam tahap kajian. Salah satu yang menjadi fokus kajian adalah pemilihan lokasi. "Kami belum pilih lokasi, perkiraan antara Jakarta atau Batam," jelas Budhi.


Adapun hasil produksi pabrik itu akan melayani pasar Indonesia dan ASEAN. Untuk jenis produk pelumas yang akan diproduksi, Budhi bilang belum ada putusan karena masih dalam tahap survei.

Sekadar informasi, selain memasarkan pelumas Top 1 di Indonesia, Topindo Atlas Asia juga menjual beberapa produk otomotif lainnya. "Sebagian produk sudah kami kemas di Indonesia, sebagian ekspor ke Malaysia, Vietnam, Kamboja dan lain-lain," jelas Budhi tanpa memberikan perinciannya.

Adapun produk yang diproduksi di Indonesia itu antara lain radiator coolant, power boost serta pelumas untuk sepeda motor dua tak. "Untuk produksi pelumas yang lain masih kami impor dari AS, karena membutuhkan teknologi," jelas Budhi.

Soal potensi penjualan pelumas Top 1 tahun ini, Budhi memproyeksikan ada kenaikan sampai 50%. Sayang, Budhi enggan menyebutkan berapa raihan penjualan tahun lalu. Untuk mencapai target, Budhi menyatakan akan menggencarkan promosi. "Kami agresif promosi tahun ini," kata dia.

Manajemen Top 1 mengklaim saat ini telah menguasai 50% pangsa pasar pelumas kategori oli sintetik di Indonesia. Sedangkan untuk pelumas berbasis oli mineral, pangsa pasar Top 1 masih terbilang kecil karena masih baru. Adapun segmen pasar terbanyak pelumas Top 1 di Indonesia berasal dari sepeda motor. 

Sebelum Top 1 melontarkan rencana bikin pabrik ini, perusahaan produsen pelumas Shell Lubricant telah lebih dulu mendirikan pabrik berkapasitas 120.000 ton per tahun di Indonesia. Untuk pabrik tersebut, Shell mengalokasikan dana investasi senilai US$ 150 juta-US$ 200 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto