SIDNEY. Perusahaan tambang raksasa asal Australia, BHP Billiton, mengumumkan produksi bijih besi perusahaannya di kuartal ketiga 2009 mengalami peningkatan. Produksi utama bahan pembuat baja BHP Billiton naik sebesar 11% pada bulan Juni hingga pertengahan September mencapai 30,1 metrik ton.Namun, BHP mengonfirmasi, lahan tambang tembaga keempat terbesar di dunia, Olympic Dam, hanya bisa beroperasi 25% dari kapasitas penuh selama enam bulan karena adanya bencana di lahan tambang. Peristiwa telah membantu mendorong harga tembaga dalam satu tahun ke level tertinggi sebesar US$ 6.570 per ton.Olympic Dam, di Australia, dikenal memiliki deposit uranium terbesar di dunia. Lahan tambang itu terganggu sejak 6 Oktober lalu. Akibatnya, produksi tembaga BHP Billiton diperkirakan tidak akan kembali ke kapasitas penuh hingga kuartal pertama tahun depan. Permintaan CinaItu sebabnya, kalangan analis merasa kecewa, ketika BHP melaporkan produksi tembaganya menurun 8% di kuartal ketiga. Maklum, kenyataan itu menyebabkan saham BHP turun hampir 1% di bursa saham Sidney. "Aku mempunyai prediksi bahwa produksi tembaga BHP akan surplus lebih dari 200.000 ton. Namun, kenyataannya sungguh mencengangkan," kata David Moore, Commodities Strategist di Commonwealth Bank, AustraliaNamun, perusahaan pertambangan Anglo Australia itu, meramalkan, produksi tembaga di Escondida, Chili--lahan tambang tembaga terbesar di dunia--akan meningkat sebesar 5% sampai 10% di tahun ini. BHP Billiton juga menyatakan, perusahaannya akan terus memperluas pasar di China. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, BHP telah meraih keuntungan dari boomingnya komoditas termbaga di Negeri Panda tersebut. "Kami akan terus memasok impor Cina untuk untuk memenuhi permintaan riil di sisa kalender tahun 2009," kata BHP.
Olympic Dam Terganggu, Produksi Tembaga BHP Billiton Menurun
SIDNEY. Perusahaan tambang raksasa asal Australia, BHP Billiton, mengumumkan produksi bijih besi perusahaannya di kuartal ketiga 2009 mengalami peningkatan. Produksi utama bahan pembuat baja BHP Billiton naik sebesar 11% pada bulan Juni hingga pertengahan September mencapai 30,1 metrik ton.Namun, BHP mengonfirmasi, lahan tambang tembaga keempat terbesar di dunia, Olympic Dam, hanya bisa beroperasi 25% dari kapasitas penuh selama enam bulan karena adanya bencana di lahan tambang. Peristiwa telah membantu mendorong harga tembaga dalam satu tahun ke level tertinggi sebesar US$ 6.570 per ton.Olympic Dam, di Australia, dikenal memiliki deposit uranium terbesar di dunia. Lahan tambang itu terganggu sejak 6 Oktober lalu. Akibatnya, produksi tembaga BHP Billiton diperkirakan tidak akan kembali ke kapasitas penuh hingga kuartal pertama tahun depan. Permintaan CinaItu sebabnya, kalangan analis merasa kecewa, ketika BHP melaporkan produksi tembaganya menurun 8% di kuartal ketiga. Maklum, kenyataan itu menyebabkan saham BHP turun hampir 1% di bursa saham Sidney. "Aku mempunyai prediksi bahwa produksi tembaga BHP akan surplus lebih dari 200.000 ton. Namun, kenyataannya sungguh mencengangkan," kata David Moore, Commodities Strategist di Commonwealth Bank, AustraliaNamun, perusahaan pertambangan Anglo Australia itu, meramalkan, produksi tembaga di Escondida, Chili--lahan tambang tembaga terbesar di dunia--akan meningkat sebesar 5% sampai 10% di tahun ini. BHP Billiton juga menyatakan, perusahaannya akan terus memperluas pasar di China. Sebab, dalam beberapa tahun terakhir, BHP telah meraih keuntungan dari boomingnya komoditas termbaga di Negeri Panda tersebut. "Kami akan terus memasok impor Cina untuk untuk memenuhi permintaan riil di sisa kalender tahun 2009," kata BHP.