Olympic menunda pembangunan klaster



JAKARTA. Rencana Olympic Group untuk membuat klaster industri mebel dan pendukungnya di Sukabumi harus tertunda. Alasannya, akses jalan menuju lokasi belum bisa dilalui karena kerusakan jembatan Cisadane.

Alhasil, Chairman Olympic Group, Au Bintoro bilang pembangunan klaster tersebut terpaksa mundur setahun. "Awalnya mau tahun ini tapi kelihatannya baru bisa tahun depan," katanya, Jumat (14/2).

Karena masalah infrastruktur ini, menurutnya perjalan ke lokasi harus ditempuh dalam waktu lima kali lebih lama dari waktu normal. Olympic sudah menyelesaikan proses pembelian lahan untuk proyek tersebut. Kini, sebagian tanah sudah dalam proses cut and fill.


Secara total, lahan yang akan mereka jadikan kluster ini mencapai 635 hektare. Namun lahan seluas itu bakal digarap dalam dua tahapan. Tahap pertama, mereka akan membuka mengoperasikan lahan seluas 235 hektare. Untuk membebaskan lahan ini, mereka merogoh kocek sebesar Rp 500.000 untuk tiap meter persegi.

Sedangkan sisa 400 hektare lainnya masuk ke tahap kedua. Pengerjaan tahap kedua sendiri rencananya akan dimulai dua tahun usai tahap pertama kelar.

Selain membebaskan lahan Olympic juga menyiapkan dana untuk membangun infrastruktur umum di kawasan ini. "Kemarin untuk infrastruktur sekitar Rp 350 miliar," ujar dia.

Nantinya kluster ini akan menarik investor mebel dan indsutri pendukungnya dari dalam dan luar negeri. Untuk asing, menurutnya pengusaha asal China yang paling banyak menunjukkan minat mereka.

Au Bintoro menambahkan, mereka pun akan merelokasi pabrik mereka dari Bogor ke kawasan ini. Sedikitnya mereka akan memakai lahan seluas 18 hektare.

Rinciannya, rinciannya 8 hektare akan mereka bangun pabrik. Sementara sisanya sebagai landbank untuk kebutuhan ekspansi di masa datang. Untuk membangun pabrik milik mereka sendiri, dia memperkirakan harus mengeluarkan uang sebesar Rp 1,5 juta untuk tiap meter perseginya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia