JAKARTA. Untuk menopang kinerja pembiayaan syariah, PT Olympindo Multi Finance mengembangkan lini sewa guna usaha. Tadinya, penyaluran pembiayaan syariah perusahaan cuma mengalir ke mobil bekas.Meilyana Bintoro, Direktur Olympindo berharap, lini usaha barunya tersebut dapat berkontribusi sekitar 15% dari target pembiayaan tahun ini, yakni Rp 2 triliun. "Kontribusi 15% dari lini sewa guna usaha itu termasuk konvensional dan syariah," ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (28/2). Sekadar informasi, pembiayaan sewa guna usaha memungkinkan konsumen memperoleh barang modal dan dapat langsung digunakan berproduksi. Konsumen membayar ongkos sewa setiap bulan. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang tersebut. Cara ini biasanya digunakan perusahaan membeli alat berat atau barang modal yang menguras kocek.Sementara ini, sekitar 80% akan berasal dari pembiayaan mobil bekas yang menjadi bisnis inti perusahaan. Sedangkan, sisanya 5% bakal mengalir ke pembiayaan pemilikan rumah yang merupakan bisnis baru perusahaan.Olympindo Multi Finance adalah perusahaan pembiayaan milik keluarga. Perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Ang Andi Bintoro tersebut fokus pada pembiayaan mobil bekas sejak memperoleh izin usaha multifinance di tahun 1990-an.Olympindo telah beroperasi di 50 kantor cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Selama beroperasi, perusahaan mengandalkan pendanaan dari 20 bank mitra, dua di antaranya bank syariah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Olympindo masuk ke sewa guna usaha syariah
JAKARTA. Untuk menopang kinerja pembiayaan syariah, PT Olympindo Multi Finance mengembangkan lini sewa guna usaha. Tadinya, penyaluran pembiayaan syariah perusahaan cuma mengalir ke mobil bekas.Meilyana Bintoro, Direktur Olympindo berharap, lini usaha barunya tersebut dapat berkontribusi sekitar 15% dari target pembiayaan tahun ini, yakni Rp 2 triliun. "Kontribusi 15% dari lini sewa guna usaha itu termasuk konvensional dan syariah," ujarnya ditemui KONTAN, Jumat (28/2). Sekadar informasi, pembiayaan sewa guna usaha memungkinkan konsumen memperoleh barang modal dan dapat langsung digunakan berproduksi. Konsumen membayar ongkos sewa setiap bulan. Setelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang tersebut. Cara ini biasanya digunakan perusahaan membeli alat berat atau barang modal yang menguras kocek.Sementara ini, sekitar 80% akan berasal dari pembiayaan mobil bekas yang menjadi bisnis inti perusahaan. Sedangkan, sisanya 5% bakal mengalir ke pembiayaan pemilikan rumah yang merupakan bisnis baru perusahaan.Olympindo Multi Finance adalah perusahaan pembiayaan milik keluarga. Perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Ang Andi Bintoro tersebut fokus pada pembiayaan mobil bekas sejak memperoleh izin usaha multifinance di tahun 1990-an.Olympindo telah beroperasi di 50 kantor cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi), Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Selama beroperasi, perusahaan mengandalkan pendanaan dari 20 bank mitra, dua di antaranya bank syariah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News