Ombak Macaroni menjadi legenda Mentawai



Apa hasil yang didapatkan oleh Google bila user membubuhkan kata 'Mentawai'? Mentawai yang terdiri dari gugusan pulau itu meninggalkan jejak cerita dan potret soal pantai yang indah, pemandangan yang sayang untuk dilewatkan, dan ombak yang menantang para peselancar dari penjuru dunia. Bahkan, peselancar dunia menyebut ombak Mentawai sebagai ombak terbaik setelah Hawaii dan Tahiti. Salah satu ombak terfavorit di Mentawai yang diburu oleh peselancar dari seantero jagat adalah ombak Macaroni yang terletak di Kecamatan Pagai Utara. Masyarakat lokal menilai ombak ini terbilang menakutkan karena bisa membuat perahu tak bisa berlayar. Toh, peselancar Amerika Serikat, Australia, Brazil, maupun Portugal menyambangi Mentawai untuk memburu ombak Macaroni ini, sekaligus menyelam maupun berenang di sekitar gugusan pulau. Dalam survei yang digelar oleh Waves Magazine pada tahun 2003 menyebutkan, 76% surfer profesional memilih ombak Macaroni sebagai ombak yang paling seru yang pernah mereka buru. Tingginya kunjungan turis asing yang memburu ombak Macaroni ini tak urung membikin investor melirik Mentawai sebagai kawasan wisata alam nan natural yang potensial. Sebab itu, sebuah resor berkapasitas delapan bilik pun didirikan dengan pemodal dari Australia, AS dan Brasil pada tahun 2004, usai tsunami menyapu Aceh. Lantaran letaknya mendekati ombak Macaroni, nama resor ini pun Macaroni's Resort. “Kekhawatiran tsunami waktu itu ada, tapi ini kami melihat ini peluang turis masih ada karena masih banyak turis yang datang ke Macaroni,” terang General Manajer Macaroni Resort, Yonmardjono kepada KONTAN, di Padang (29/10).Seiring dengan terjangan tsunami usai gempa 7,2 SR pekan lalu, ombak Macaroni menjadi sebuah legenda. Tsunami pun hanya menyisakan satu bangunan utama Macaroni's Resort yang tetap kokoh berdiri diatas lahan 5 hektare. Bangunan utama itu merupakan bangunan tiga lantai dengan batang pondasi pohon kelapa yang ditancapkan ke dalam tanah. “Memang bangunan itu sengaja didirikan untuk antisipasi gempa dan tsunami,” kata Yonmardjono bercerita.Bangunan itu pula yang menyelamatkan 18 turis di resor itu setelah mereka harus berjuang menuju bangunan utama dari bilik mereka masing masing. Sementara itu, 2 turis lain tergulung tsunami dan ditemukan dalam keadaan luka-luka. Bersama dengan tamu-tamunya, sebanyak 17 karyawan Macaroni's Resort menyeberangi hutan bakau untuk menuju kampung sebelah untuk menyelamatkan diri dari ancaman gempa maupun tsunami susulan. Aset Macaroni's Resort senilai Rp 15 miliar pun habis ditelan tsunami. Tak hanya itu saja, 300 pesanan kamar juga harus dibatalkan paska tsunami. “Tenggelam sudah, tidak ada lagi yang tersisa untuk dioperasionalkan,” terang Yonmardjono.Tetap optimisInvestor resor tak melihat sapuan tsunami ini sebagai akhir dari pariwisata Mentawai dan pudarnya kegarangan ombak Macaroni. Para pemilik modal itu berniat membangun Macaroni's Resort lagi demi menghidupkan kembali legenda ombak Macaroni yang menjadi kebanggaan peselancar dunia. “Saya minta waktu dulu sebulan untuk menenangkan diri sebelum dibangun lagi,” terang Yonmardjono. Yon menghitung, ombak paska tsunami itu lebih bagus daripada sebelum tsunami. Dus, ia yakin peselancar tak akan mengabaikan ombak Macaroni dan akan tetap bertandang ke Mentawai. Bahkan, bakal lebih banyak peselancar datang lantaran penasaran dengan kondisi ombak Macaroni pasca-tsunami. Ditambah lagi, tahun 2011 mendatang akan ada lomba selancar tingkat dunia. “Pasti masih banyak yang akan datang mencari ombak Macaroni,” terang Yonmardjono, optimistis.Optimisme itu terlihat dari tingkat kunjungan di situs Macaroni's Resort yang melonjak hingga menembus 10.000 kunjungan dalam dua hari terakhir paska tsunami. Bahkan, per 31 Oktober 2010 lalu, melalui situs ini, Macaroni's Resort menggalang dana AUD 8.715 dari 91 donatur untuk membereskan resor yang berantakan sekaligus donasi bagi masyarakat lokal. “Mereka datang cari ombak, kalau seandainya tsunami itu bisa mereka selancari pastilah mereka dengan senang hati menunggunya,” kata Sekretaris Asosiasi Asosiasi pariwisata Bahari Mentawai, Lautan Hati Bangun. Bangun bilang, walaupun tsunami menghantam Mentawai, tsunami itu tidak merusak kualitas ombaknya yang menjadi buruan para perselancar. “Memang ombak itu menakutkan bagi orang lokal, tapi menjadi buruan para turis,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: