KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Omni Hospitals bakal berperan serta dalam Electric Jakarta Marathon Run 2019. Dengan menjadi
official medical partner pada event 27 Oktober 2019 tersebut, Omni bakal melakukan edukasi kepada pelari yang turut serta baik dari media offline, online hingga mengadalan coaching clinic. Edukasi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan memeriksa kesehatan serta sebagai bekal persiapan untuk mengikuti event tersebut.
Baca Juga: OMNI Hospitals Group terus berinovasi perkuat kinerja Event lari ini setidaknya diikuti lebih dari 16.000 partisipan baik dari dalam maupun luar negeri terdiri dari 42,19 km
full marathon, 21 km
half marathon open, 10K, 5K, dan
marathon open 1K. Num Tanthuwait, Deputy CEO Omni Hospitals menyebut bahwa untuk orang yang memiliki hobo berlari perlu memilih dan mengatur pola makan. Selain itu juga perlu istirahat yang cukup, serta latihan dan melakukan pemanasan sebelum melakukan lari marathon. "Namun harus ditunjang dengan pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala, karena sering kali penderita sakit jantung sudah mengalami tanda-tanda atau gejala penyakit jantung, namun mengabaikannya," ujarnya dalam siaran pers, Senin (21/10).
Baca Juga: BPJS TK Bekasi hadirkan layanan trauma center di OMNI Hospitals Pekayon Asal tahu saja, berlari sangat baik untuk kesehatan jantung karena menurunkan kolestrol jahat, menjaga tekanan darah dan mencegah obesitas. Namun tak jarang pelari mengalami serangan jantung, berdasarkan Jurnal American College of Cardiology menyebut 1 dari 200ribu pelari mengalami henti jantung mendadak dan 1 dari 50ribu pelari terkena serangan jantung koroner saat marathon. Kendati pelari jarak jauh memiliki pembuluh darah lebih besar, tebal dan efisien memompa darah karena aktif bergerak namun ada hal yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Anak usaha Sarana Meditama (SAME) mulai operasikan RS Omni Hospitals Pekayon Salah satunya adalah latihan yang berlebihan yang akan meningkatkan radikal bebas dalam tubuh yang dapat mengikat kolesterol dan penyumbatan pembuluh darah jantung. Termasuk juga dehidrasi dan gangguan elektrolit yang dapat menimbulkan gangguan irama jantung "Oleh sebab itu, setiap orang wajib melakukan pemeriksaan jantung setidaknya setahun sekali. Jika merasakan gejala nyeri dada, sesak nafas, jantung berdebar cepat atau tidak teratur saat berolahraga sebaiknya segera periksakan diri anda," tutup dr. Emile, Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Omni Hospitals. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto