JAKARTA. Penerbit buku mulai mengantisipasi penurunan penjualan buku secara konvensional dengan melakukan strategi pemasaran yang berbeda dari biasanya. PT Eksis Cipta Citra Komunika (Galangpress) yang pada paruh tahun ini mengalami penurunan omzet mencapai 30%, memutuskan untuk menjual buku lewat buku elektronik alias eBook. Direktur Galangpress, Julius Felicianus bilang, pada kuartal III 2011 Galangpress akan menerbitkan 400 judul buku lewat eBook. “Selain hemat biaya cetak, strategi pemasaran seperti ini bisa sekaligus menghemat biaya kirim, dan biaya promosi,” ujarnya hari ini (12/7). Penerbitan buku secara konvensional Galangpress dari tahun ke tahun memang terus merosot. Tahun ini Galangpress hanya menerbitkan sekitar 15-20 judul buku tiap bulan. Sedangkan tahun lalu penerbit buku ini bisa meluncurkan 30 judul buku saban bulan. "Kami kurangi secara signifikan. Alokasi bujet belanja buku menipis karena tersubstitusi ke kebutuhan pokok," ungkap Julius kepada KONTAN. Selama ini Galangpress menerbitkan buku penunjang pelajaran sekolah, religius, hukum, kebudayaan, dan sastra. Buku materi pengayaan sekolah berkontribusi 40% dan hobi sebesar 30% terhadap penjualan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Omzet terus merosot, Galangpress rambah eBook untuk jualan buku
JAKARTA. Penerbit buku mulai mengantisipasi penurunan penjualan buku secara konvensional dengan melakukan strategi pemasaran yang berbeda dari biasanya. PT Eksis Cipta Citra Komunika (Galangpress) yang pada paruh tahun ini mengalami penurunan omzet mencapai 30%, memutuskan untuk menjual buku lewat buku elektronik alias eBook. Direktur Galangpress, Julius Felicianus bilang, pada kuartal III 2011 Galangpress akan menerbitkan 400 judul buku lewat eBook. “Selain hemat biaya cetak, strategi pemasaran seperti ini bisa sekaligus menghemat biaya kirim, dan biaya promosi,” ujarnya hari ini (12/7). Penerbitan buku secara konvensional Galangpress dari tahun ke tahun memang terus merosot. Tahun ini Galangpress hanya menerbitkan sekitar 15-20 judul buku tiap bulan. Sedangkan tahun lalu penerbit buku ini bisa meluncurkan 30 judul buku saban bulan. "Kami kurangi secara signifikan. Alokasi bujet belanja buku menipis karena tersubstitusi ke kebutuhan pokok," ungkap Julius kepada KONTAN. Selama ini Galangpress menerbitkan buku penunjang pelajaran sekolah, religius, hukum, kebudayaan, dan sastra. Buku materi pengayaan sekolah berkontribusi 40% dan hobi sebesar 30% terhadap penjualan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News