KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS) terus membuktikan perannya dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, khususnya pelaku usaha toko kelontong yang tergabung dalam Sampoerna Retail Community (SRC). Melalui perjalanan dan transformasi panjang selama lebih dari 15 tahun, SRC terus bertumbuh dan berkontribusi dalam perekonomian lokal dan nasional. Omzet Toko SRC secara keseluruhan pada tahun lalu diperkirakan mencapai Rp236 triliun, atau setara dengan 11,36% dari total PDB Retail Nasional tahun 2022 sebesar Rp2.077,43 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang memberikan keynote speech dalam Talkshow “SRC untuk Indonesia: UMKM Berkelanjutan untuk Indonesia #JadiLebihBaik” pada Rabu (27/9) memberikan apresiasi kepada SRCIS atas komitmen dan peran aktifnya dalam membina dan mengembangkan UMKM di Indonesia, khususnya Toko SRC. Lebih lanjut, Menko Perekonomian menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mengembangkan UMKM. “UMKM merupakan pilar penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi. Pemerintah mengapresiasi langkah SRC yang sejalan dengan upaya pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” kata Airlangga.
Baca Juga: HM Sampoerna (HMSP) Konsisten Lakukan Digitalisasi Toko Kelontong Airlangga juga mengapresiasi kontribusi SRC terhadap digitalisasi UMKM, sistem keuangan yang inklusif, serta mendorong penggunaan pembayaran non tunai di toko kelontong binaan SRC. Dia berharap kontribusi SRC bagi perekonomian nasional menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerjasama dengan UMKM. Dalam penjelasannya Airlangga mengatakan bahwa berdasarkan data Kementerian Koperasi sebanyak 65,5 juta UMKM berkontribusi terhadap 99% unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM memberikan kontribusi PDB sebesar 61% atau Rp 9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja bagi 97% dari total tenaga kerja nasional. “Toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas. Pemerintah akan memberikan dukungan untuk membantu UMKM dan mendorong berbagai program UMKM seperti pembiayaan, digitalisasi UMKM, dan kemitraan UMKM dengan usaha besar, serta memperluas akses pasar,” ujarnya. Direktur PT HM Sampoerna Tbk (
HMSP) Ivan Cahyadi mengatakan Sampoerna memegang teguh “Filosofi Tiga Tangan” yang bertujuan untuk menciptakan nilai dan dampak positif berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan, termasuk masyarakat luas dan UMKM di Indonesia. Hal ini diwujudkan salah satunya melalui SRC yang telah dimulai sejak tahun 2008. SRC merupakan bagian dari program Sampoerna untuk memberdayakan UMKM Indonesia khususnya toko kelontong, dengan tujuan meningkatkan daya saing dan bersama-sama #JadiLebihBaik agar UMKM semakin naik kelas.
Hingga Kuartal III 2023, jumlah toko SRC di seluruh Indonesia telah mencapai lebih dari 243.000 toko yang tergabung dalam 8.200 paguyuban, serta aktif berkolaborasi dengan 6.300 Mitra SRC yang merupakan toko grosir. Ivan menyampaikan, SRC terus melakukan berbagai inovasi, digitalisasi, dan kolaborasi dalam rangka meningkatkan daya saing sehingga UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan menciptakan dampak positif bagi perekonomian nasional dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Baca Juga: SRC Perkuat Transformasi Digital Toko Kelontong dengan Wajah Baru Ayo by SRCV "Inovasi dan kolaborasi serta kerja sama strategis menjadi hal penting untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Untuk itu, SRC terus mendorong transformasi dan digitalisasi UMKM secara berkelanjutan," ujar Ivan. Lebih lanjut, SRCIS sebagai anak perusahaan Sampoerna turut memegang komitmen yang sama.
Editor: Yudho Winarto