KONTAN.CO.ID - PT Oneject Indonesia (Oneject) selaku sister company PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Garbe Group di Dussseldorf, Jerman, dalam rangka pendirian perusahaan baru untuk pembangunan pabrik mould plastik. Menurut CEO PT Oneject Indonesia Jahja T. Tjahjana, MoU yang ditandatangani di sela-sela penyelenggaraan pameran kesehatan “Medica,” bertujuan membangun pabrik mould (cetakan) komponen alat kesehatan untuk produksi komponen-komponen alat kesehatan berbasis plastik, di Cikarang, Bekasi, Indonesia. Hal ini diakuinya akan menjadi pusat supply mould alat kesehatan di Indonesia dengan standard mutakhir. “Kami mempersiapkan segala hal berkaitan dengan rencana pembangunan pabrik mould komponen alat-alat kesehatan (alkes) berbasis plastik (injection), yang disepakati dimulai awal tahun 2023 dan ditargetkan selesai pada awal tahun 2024," ujar Jahja dalam keterangan yang diterima KONTAN, Jumat (18/11).
Produksi mould alkes rencana beroperasi pada tahun 2024, dengan kapasitas produksi tahun pertama berkisar antara 100 sampai 150 unit mould (cetakan). Setiap tahun kapasitas produksi akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Rencana Akuisisi Oneject oleh Itama Ranoraya (IRRA) Menarik Perhatian Otoritas Bursa Lebih lanjut disebutkan Jahja bahwa kerjasama ini akan berlaku sebagai kemitraan strategis, dengan mempertimbangkan selama ini Oneject sudah lama bermitra dengan PWF – Garbe Group. “Melalui kesepakatan ini pembangunan pabrik baru kolaborasi Indonesia – Jerman ini akan dimiliki secara mayoritas oleh Oneject dengan kepemilikan saham 51%, dan PWF – Garbe 49%. Nilai investasi awal yang ditanamkan dalam kerjasama ini Rp 100 miliar, yang dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin,” tutur Jahja usai menandatangani nota kesepahaman kedua pihak. Upaya Peningkatan TKDN dan Kemitraan dengan IKM Disamping itu, Direktur Keuangan dan Sekretaris Korporat IRRA Nanan Meinanta Lasahido menyampaikan, pendirian pabrik baru yang diinisiasi oleh Oneject adalah untuk memenuhi permintaan pemerintah yang mengharapkan, produk alat-alat kesehatan dapat dipenuhi dari dalam negeri, sehingga ketergantungan impornya dapat ditekan. “Saat meresmikan beroperasinya pabrik kedua Oneject di Cikarang beberapa waktu yang lalu, Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan concernnya, agar industri alat-alat kesehatan lebih banyak dipenuhi dari dalam negeri, sehingga Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) nya akan lebih tinggi," ucap Nanan. Jahja menambahkan bahwa adanya kerjasama dengan Jerman merupakan kolaborasi yang tepat mengingat Jerman dikenal sebagai negara yang terbaik dalam teknologi metalurgi, termasuk dalam penguasaan teknologi di bidang alat-alat kesehatan. ‘Kualifikasi produk alat-alat kesehatan seperti alat suntik sekali pakai, membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi berbeda dengan produk lain seperti produk household. Hal tersebut yang menjadikan harga satu jenis mesin mould (cetakan) buatan Jerman di atas Rp 5 miliar, berbeda jauh dengan produk sejenis buatan China (Tiongkok) yang kisarannya di bawah Rp 1 miliar," tambah Jahja. Hal tersebut yang membedakan dalam hal kualitas, jaminan suku cadang (spare part), layanan purna jual (after sales service), serta supervisi tenaga ahli dari Jerman yang sangat bertolak belakang dengan produk serupa yang selama ini diimpor dari Tiongkok.
Baca Juga: Cetak Kinerja Positif, Simak Prospek Saham Itama Ranoraya (IRRA) Pabrik mould plastik yang tahun depan selesai dibangun ini, kata Jahja rencananya memulai produk mould tahun 2024. Tidak hanya itu, Oneject Indonesia juga siap bermitra dengan pabrik-pabrik alkes industri berskala kecil dan menengah (IKM) yang selama ini membutuhkan cetakan (mould) namun tidak mampu membeli, mengingat harga cetakan (mould) yang sangat tinggi rata-rata di atas Rp 1 miliar. "Kami tidak saja membuatkan cetakan (mould) bagi mereka, namun kami sanggup menyediakan produk hasil cetakannya sebagai komponen (sparepart) yang langsung dapat dipergunakan oleh pabrik-pabrik berskala IKM tersebut, tanpa mereka harus investasi mould dan mesin injectionnya," papar Jahja.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Itama Ranoraya (IRRA) yang Meraup Pendapatan Ciamik Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Jane Aprilyani