JAKARTA. Perang mata uang yang tengah berkecamuk di dunia, benar-benar terjadi di depan mata. Ini terlihat dari makin derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan di emerging market, termasuk ke pasar Indonesia Roland S. Haas, Director PT HB Capital Indonesia, menghitung, di awal 2010, dana asing yang masuk ke Indonesia hanya sekitar US$ 1 miliar per bulan. Tapi, "Di September 2010 melonjak menjadi US$ 5,6 miliar- US$ 5,8 miliar. Saya perkirakan akhir tahun ini bisa naik menjadi U$ 6 miliar per bulan," katanya Banjirnya dana asing memaksa Bank Indonesia (BI) melakukan langkah serupa dengan bank sentral negara-negara lain, yakni intervensi agar rupiah tidak menguat drastis terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Menjaga stabilitas nilai tukar memang penting, antara lain untuk menjaga daya saing ekspor dan mencegah maraknya aksi spekulasi di pasar valuta.
Ongkos intervensi rupiah Rp 26 Triliun
JAKARTA. Perang mata uang yang tengah berkecamuk di dunia, benar-benar terjadi di depan mata. Ini terlihat dari makin derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan di emerging market, termasuk ke pasar Indonesia Roland S. Haas, Director PT HB Capital Indonesia, menghitung, di awal 2010, dana asing yang masuk ke Indonesia hanya sekitar US$ 1 miliar per bulan. Tapi, "Di September 2010 melonjak menjadi US$ 5,6 miliar- US$ 5,8 miliar. Saya perkirakan akhir tahun ini bisa naik menjadi U$ 6 miliar per bulan," katanya Banjirnya dana asing memaksa Bank Indonesia (BI) melakukan langkah serupa dengan bank sentral negara-negara lain, yakni intervensi agar rupiah tidak menguat drastis terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Menjaga stabilitas nilai tukar memang penting, antara lain untuk menjaga daya saing ekspor dan mencegah maraknya aksi spekulasi di pasar valuta.