JAKARTA. Peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional belum manfaat terhadap berkurangnya ongkos berutang. Investor di Jepang masih meminta syarat adanya jaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Bahkan kali ini JBIC minta fee lebih mahal ketimbang ongkos penjaminan dua samurai bond sebelumnya. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, semula pemerintah berencana menerbitkan samurai bond sekitar kuartal II 2012 nanti. Tapi, "Kemungkinan penerbitannya mundur ke semester II, atau bisa saja kami tunda," ujarnya Senin (19/3).
Ongkos Mahal, Pemerintah Kaji Ulang Samurai Bond
JAKARTA. Peringkat layak investasi dari tiga lembaga pemeringkat internasional belum manfaat terhadap berkurangnya ongkos berutang. Investor di Jepang masih meminta syarat adanya jaminan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). Bahkan kali ini JBIC minta fee lebih mahal ketimbang ongkos penjaminan dua samurai bond sebelumnya. Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto menjelaskan, semula pemerintah berencana menerbitkan samurai bond sekitar kuartal II 2012 nanti. Tapi, "Kemungkinan penerbitannya mundur ke semester II, atau bisa saja kami tunda," ujarnya Senin (19/3).