KONTAN.CO.ID - LONDON. OnlyFans Ltd , layanan streaming video yang digunakan oleh pekerja seks, telah membayar US$ 20 miliar setara dengan Rp 311 triliun kepada lebih dari 4 juta pembuat kontennya sejak didirikan pada delapan tahun lalu. Kesuksesan OnlyFans ini bukan tanpa kontroversi. Banyak kerugian yang dilaporkan karena perusahaan yang berkantor pusat di Inggris ini. OnlyFans tidak menanggapi pertanyaan tentang kasus yang ditimbulkan akibat platform mereka. CEO OnlyFans Keily Blair hanya mengatakan, jika mereka membangun platform media digital teraman di dunia bagi para kreator untuk mengekspresikan diri paling autentik. "OnlyFans sebagai komunitas nyata tempat para kreator dan pelanggan yang memiliki percakapan yang lebih baik, ramah dan mendukung dibanding platform lain," kata Blair dikutip Reuters. Perusahaan yang berkantor pusat di Inggris ini menjelaskan metode yang mereka gunakan untuk menarik banyak uang tidak dengan iklan atau melacak pelanggannya. Blair dikutip Bloomberg menjelaskan, perusahaan ini mengandalkan langganan, acara bayar-per-tayang alias pay per view dan tip untuk mendukung kreator.
Only Fans Telah Bayar Rp 311 Triliun Pada Konten Kreator
KONTAN.CO.ID - LONDON. OnlyFans Ltd , layanan streaming video yang digunakan oleh pekerja seks, telah membayar US$ 20 miliar setara dengan Rp 311 triliun kepada lebih dari 4 juta pembuat kontennya sejak didirikan pada delapan tahun lalu. Kesuksesan OnlyFans ini bukan tanpa kontroversi. Banyak kerugian yang dilaporkan karena perusahaan yang berkantor pusat di Inggris ini. OnlyFans tidak menanggapi pertanyaan tentang kasus yang ditimbulkan akibat platform mereka. CEO OnlyFans Keily Blair hanya mengatakan, jika mereka membangun platform media digital teraman di dunia bagi para kreator untuk mengekspresikan diri paling autentik. "OnlyFans sebagai komunitas nyata tempat para kreator dan pelanggan yang memiliki percakapan yang lebih baik, ramah dan mendukung dibanding platform lain," kata Blair dikutip Reuters. Perusahaan yang berkantor pusat di Inggris ini menjelaskan metode yang mereka gunakan untuk menarik banyak uang tidak dengan iklan atau melacak pelanggannya. Blair dikutip Bloomberg menjelaskan, perusahaan ini mengandalkan langganan, acara bayar-per-tayang alias pay per view dan tip untuk mendukung kreator.