OPEC didesak pangkas produksi, minyak melesat



JAKARTA. Desakan Iran dan Libya kepada OPEC untuk memangkas produksi minyaknya menjadi sentimen positif di pasar. Harga minyak pun terangkat. Mengutip Bloomberg, Rabu (15/4) pukul 15.25 WIB, harga minyak kontrak pengiriman bulan Mei 2015 di bursa New York Merchantile Exchange naik 1,46% ke level US$ 54,07 per barel dibanding hari sebelumnya. Harga ini telah melambung 7,23% dalam sepekan terakhir. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh, negara-negara anggota OPEC harus memotong produksinya minimal 5% atau setara 1,5 juta barel per hari dari kuota produksi yang ada. Sedangkan perwakilan Libya di OPEC pada Kamis (9/4) mengatakan bahwa OPEC seharusnya memangkas produksi 800.000 barel per hari. Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures mengatakan bahwa selain faktor permintaan Iran dan Libya, pasar juga sedang optimis dengan pernyataan Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat bahwa produksi shale AS berkurang. Keadaan ini dijadikan momentum terhadap kenaikan harga minyak. Menurut EIA, kilang minyak Bakken, North Dakota diduga stoknya akan merosot 57.000 barel per hari pada bulan Mei mendatang. Tidak hanya itu, produksi shale AS juga diduga turun 45.000 barel per hari. Sehingga nantinya stok minyak AS bisa menurun menjadi 4,9 juta barel per hari pada bulan Mei 2015 mendatang. “Walaupun memang ini hanya sentimen sesaat,” kata Nizar. Pasalnya sampai sekarang pasar masih kebanjiran stok. Namun harapannya dalam jangka panjang, OPEC akan memangkas produksi dan AS akan mengalami penurunan cadangan minyak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Uji Agung Santosa