KONTAN.CO.ID - LONDON/DUBAI. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pengurangan produksi minyaknya hingga tahun 2025 pada hari Minggu (2/6). Upaya untuk menopang pasar di tengah lemahnya pertumbuhan permintaan, suku bunga yang tinggi, dan meningkatnya produksi saingannya dari Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: OPEC+ Extends Oil Cuts to Third Quarter, Discusses 2025, Sources Say OPEC+ menyepakati memperpanjang pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari selama satu tahun hingga akhir tahun 2025 dan memperpanjang pemotongan sebesar 2,2 juta barel per hari selama tiga bulan hingga akhir September 2024. OPEC akan menghabiskan waktu satu tahun untuk secara bertahap menghentikan pemotongan sebesar 2,2 juta barel per hari mulai Oktober 2024 hingga akhir September 2025, kata tiga sumber OPEC+. “Sekarang pasar sudah memiliki kejelasan selama hampir 1,5 tahun,” kata seorang delegasi OPEC+, yang menolak disebutkan namanya.
Baca Juga: Market Global: Saham AS Menguat Setelah Data AS, Harga Minyak dan Emas Turun Amrita Sen, salah satu pendiri lembaga pemikir Energy Aspects, mengatakan: "Kesepakatan itu harus menghilangkan ketakutan pasar terhadap OPEC+ yang menambah kembali barel pada saat kekhawatiran permintaan masih marak". Asal tahu saja, harga minyak diperdagangkan mendekati US$80 per barel, di bawah harga yang dibutuhkan banyak anggota OPEC+ untuk menyeimbangkan anggaran mereka. Kekhawatiran atas lambatnya pertumbuhan permintaan di negara importir minyak utama China telah membebani harga minyak seiring dengan meningkatnya stok minyak di negara-negara maju. OPEC+ telah melakukan serangkaian pengurangan produksi besar-besaran sejak akhir tahun 2022.
Baca Juga: Harga Minyak Tergelincir Usai Komentar Terbaru The Fed Soal Prospek Suku Bunga Anggota OPEC+ saat ini memangkas produksi sebanyak 5,86 juta barel per hari (bph) atau sekitar 5,7% dari permintaan global. Pemotongan tersebut termasuk pemotongan sebesar 3,66 juta barel per hari, yang akan berakhir pada akhir tahun 2024. Di samping itu juga pemotongan sukarela oleh delapan anggota sebesar 2,2 juta barel per hari, yang akan berakhir pada akhir Juni 2024.
Editor: Yudho Winarto