OPEC Minta Regulator AS Batasi Peran Hedge Fund dan Spekulator



LONDON. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) menginginkan para pemangku kebijakan di AS membatasi peran hedge fund dan spekulator dalam perdagangan minyak yang membuat harga minyak menggeliat tak karuan tahun lalu. Abdalla el-Badri, Sekjen OPEC tengah mencari aturan main untuk membatasi level spekulasi para investor yang membeli minyak tanpa rencana penggunaan. Harga minyak melonjak 46% pada semester pertama tahun lalu dan mandek di level puncaknya US$ 147,27 dan terjungkal ke level yang kian mini. Hal ini mendesak OPEC untuk melakukan pengurangan suplai minyak. "OPEC telah berulang kali meminta untuk mengurangi aktivitas spekulasi yang berlebihan di pasar," tukas el-Badri, yang akan menghadiri pertemuan World Economic Forum di Davos, Switzerland, minggu ini. "Saat ini, sangatlah tidak mungkin untuk tahu siapa yang sesungguhnya membeli dan menjual minyak mentah," imbuhnya. Saat pemimpin kongres mengajukan perundang-undangan untuk membatasi spekulasi seiring dengan minyak mentah yang nak dan menyebabkan harga bensin menyentuh US$ 4 per galon pada musim panas tahun lalu, para regulator di Commodity Futures Trading Commission telah membagi peranan para hedge fund dalam mendesakkan harga minyak. "Bergeraknya harga minyak hingga diatas US$ 90 per barel lebih banyak disetir oleh aliran finansial ketimbang fundamental suplai dan demand," kata Edward Morse, Chief Economist untuk Louis Capital Markets di New York. Menurutnya, penjualan oleh spekulator justru menggiring harga komoditi turun, namun fundamental justru telah memberatkannya. El-Badri bakal mencuatkan isu transparansi ini di pasar energi dalam sebuah sesi di Davos besok. Berdasar data yang dirilis oleh CFTC, net-long positions di New York crude futures oleh hedge fund dan spekulator kakap lainnya telah bertaruh untuk 115.145 kontrak minyak di bulan Maret. Mereka mengganti menjadi net-short positions di bulan Juli yang sempat mencapai 52.984 kontrak minyak di pertengahan November. Kemarin, harga minyak ditutup di level US$ 41,58 per barel di Nymex, atau menyusut 72% dari periode yang sama tahun lalu. Laporan dari 11 CFTC menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara naiknya harga minyak dunia dan peranan index fund investor dan perusahaan sekuritas.


Editor: