VIENNA. Hari ini, para menteri dari negara-negara anggota OPEC sepakat untuk memangkas kapasitas produksinya yang selama ini melebihi kuota sebesar 520.000 barrel per hari.Dengan demikian, total produksi 13 negara yang menyumbang 40% minyak dunia itu akan terjaga sebanyak 28,8 juta barel per hari, sesuai kuota sebelumnya. Pemangkasan produksi itu juga menyesuaikan mundurnya Indonesia dari OPEC plus datangnya dua anggota baru, yaitu Angola dan Ekuador.Dengan cara ini, OPEC hendak menjaga agar minyak tetap berada di atas US$ 100. Sejak mencapai rekor harga tertingginya pada US$ 147,27 per barel, Juli tahun lalu, harga minyak mentah hingga sekarang telah tergerus sekitar 30%. "Ini adalah langkah defensif. Mereka tak mau melihat minyak kembali ke US$ 140 atau US$ 150, namun mereka ingin harga di atas US$ 100. Ini cukup mengagetkan pasar," kata Jonathan Kornafel, Direktur Hudson Capital Energy Asia.
Di antara negara-negara OPEC, Iran dan Venezuela adalah anggota yang mendesak pemangkasan ini. "Kami harus melakukan apa yang kita bisa untuk menjaga harga di atas US$ 100 per barel. Selain itu, kami khawatir dengan penurunan permintaan di akhir tahun," kata Menteri Perminyakan Venezuela, Rafael Ramirez kepada wartawan. Mendengar pengumuman OPEC, harga minyak yang hari sebelumnya melemah kembali reli. Kemarin, harga minyak mentah untuk pengiriman Oktober di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange sempat naik 1,5% menjadi US$ 104,82, lantas diperdagangkan senilai US$ 103,95 pukul 16.01 waktu Singapura. Suplai minyak berlebih