KONTAN.CO.ID - MOSKOW - Kelompok negara-negara produsen minyak OPEC pada hari Rabu (15/1), menyatakan Produksi minyak mentah Rusia turun 4,2% menjadi 9,17 juta barel per hari (bph) tahun 2024 lalu, dari sebelumnya 9,57 juta bph pada tahun 2023. Penurunan produksi minyak mentah Rusia ini di tengah pemotongan produksi dari kartel minyak dunia ini, yang bertujuan untuk menstabilkan harga pasar minyak mentah.
Baca Juga: IEA Sebut Sanksi Terbaru AS akan Signifikan Mengganggu Pasokan Minyak Rusia Produksi minyak Rusia pada bulan Desember berada di 8,985 juta bph, turun 6.000 bph dari November tetapi sedikit di atas kuota produksinya sebesar 8,98 juta bph di bawah pakta antara produsen OPEC+. Produsen OPEC+ termasuk anggota OPEC dan lainnya seperti Rusia. Moskow telah berjanji untuk mengkompensasi kelebihan produksinya di bulan-bulan sebelumnya. Kuotanya diperkirakan akan meningkat menjadi 9,004 juta bph mulai April.
Baca Juga: Goldman Sach Catatkan Laba Tinggi di atas Perkiraan Analis, Ini Sumber Pendapatannya Sebelumnya OPEC memperkirakan pada hari Rabu bahwa permintaan minyak dunia pada tahun 2026 akan meningkat pada tingkat yang sama dengan tahun ini. Sementara itu OPEC juga memangkas angkanya realisasi untuk tahun 2024 untuk keenam kalinya, menyusul melemahnya ekonomi di China sebagai importir minyak terbesar dunia. Perkiraan OPEC untuk tahun 2026 sejalan dengan pandangan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak bahwa penggunaan minyak akan meningkat selama dua dekade mendatang.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Memanas Rabu (15/1), Brent ke US$80,08 dan WTI ke US$77,76 Prediksi OPEC ini berbeda dengan Badan Energi Internasional Barat yang memperkirakan akan mencapai puncaknya pada dekade ini karena dunia beralih ke energi yang lebih bersih. OPEC, dalam sebuah laporan bulanan, mengatakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 1,43 juta barel per hari pada tahun 2026. Jumlah ini sama dengan pertumbuhan 1,45 juta barel per hari yang diharapkan tahun 2025. Prediksi tahun 2026 ini adalah yang pertama bagi OPEC dalam laporan bulanannya. "Bahan bakar untuk kebutuhan transportasi diperkirakan akan mendorong pertumbuhan permintaan minyak tahun 2026, dengan perjalanan udara diperkirakan akan terus berkembang, karena lalu lintas internasional dan domestik terus meningkat," kata OPEC dalam laporan tersebut.
Sebuah tabel dalam laporan tersebut menempatkan pertumbuhan permintaan tahun 2024 pada 1,5 juta barel per hari, dibandingkan dengan 1,61 juta barel per hari yang tercantum dalam laporan bulan lalu. Prediksi terbaru ini berarti pemotongan keenam berturut-turut dalam perkiraan tahun 2024.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Memanas Rabu (15/1), Brent ke US$80,08 dan WTI ke US$77,76 Pada Juli 2024, OPEC memperkirakan permintaan dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024.
Dalam pandangan OPEC permintaan minyak berada di ujung atas dari perkiraan industri. Sebelumnya pada hari Rabu, IEA memperkirakan pertumbuhan permintaan minyak dunia yang lebih lambat pada tahun 2025 sebesar 1,05 juta barel per hari.
Editor: Syamsul Azhar