OPEC Yakin Permintaan Minyak Global Tetap Kuat Hingga Tahun 2025



KONTAN.CO.ID - Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak alias OPEC masih berpegang teguh pada perkiraannya, yaitu akan ada pertumbuhan permintaan minyak global yang relatif kuat pada tahun 2024 dan 2025.

Dalam pernyataannya hari Selasa (13/2), OPEC juga percaya hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun tersebut. Potensi kenaikan lebih lanjut juga bisa terjadi.

Melansir CNA, OPEC mengatakan permintaan minyak dunia akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024 dan sebesar 1,85 juta bph pada tahun 2025. 


Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Ketegangan Geopolitik Selasa (13/2), WTI ke US$77,87

Perkiraan itu tidak berubah sejak bulan lalu.

"Pertumbuhan ekonomi global tetap kuat. Potensi kenaikan lebih lanjut dapat terwujud di semua negara utama Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) dan non-OECD," tulis OPEC dalam laporan bulanan terbarunya.

Sekretaris Jenderal OPEC, Haitham Al Ghais, mengatakan bahwa dia yakin prospek permintaan jangka panjang OPEC sangat kuat.

Laporan OPEC juga mengatakan bahwa produksi minyak OPEC turun 350.000 bph pada bulan Januari karena babak baru pengurangan produksi sukarela oleh aliansi OPEC+ untuk kuartal pertama mulai berlaku.

Baca Juga: Harga Minyak: Brent ke US$82,0 & WTI ke US$76,92, Diliputi Ketegangan Timur Tengah

Perkiraan pertumbuhan permintaan OPEC pada tahun 2024 sudah lebih tinggi dibandingkan dengan Badan Energi Internasional (IEA). Di saat yang sama, aliansi OPEC+ justru masih memangkas produksi untuk mendukung pasar.

Tahun ini, ekspektasi OPEC terhadap pertumbuhan permintaan minyak jauh lebih besar dibandingkan ekspansi sebesar 1,24 bph yang sejauh ini diperkirakan oleh IEA.

Kedua organisasi sering berbeda pendapat soal isu-isu seperti permintaan jangka panjang dan kebutuhan investasi pada pasokan baru.

IEA memperkirakan permintaan minyak akan mencapai puncaknya pada tahun 2030 seiring dengan peralihan dunia ke energi yang lebih ramah lingkungan. Pandangan itu dibantah oleh OPEC.