Operasi Blok Mandiodo Terhenti, Antam Pastikan Target Kinerja Tak Berubah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) memastikan target kinerja operasional belum akan berubah tahun ini meskipun operasi Blok Mandiodo tengah dihentikan. 

Corporate Secretary ANTM Syarif Faisal Alkadrie mengungkapkan, saat ini kegiatan operasional untuk Unit Bisnis Pertambangan Nikel Konawe Utara masih berjalan di Blok Tapunopaka. Sementara itu, aktivitas operasi pada Blok Mandiodo masih dihentikan

Meski demikian, perusahaan belum berencana mengubah target produksi disisa tahun ini. 


"Belum (berubah). Kinerja operasi masih on the track," kata Faisal kepada Kontan, Minggu (13/8). 

Baca Juga: Harga Emas Berpotensi Naik, Kinerja Antam (ANTM) Mengkilap hingga Akhir Tahun

Faisal mengungkapkan, produksi bijih nikel ANTAM secara konsolidasian pada Semester 1 2023 masih berjalan sesuai dengan target di mana capaian produksi sebesar 6,81 juta wet metric ton(wmt). Raihan ini naik 55% year on year (YoY) dibandingkan dengan produksi bijih nikel di periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 4,39 juta wmt.  

Sebelumnya, Aktivitas pertambangan Blok Mandiodo di Konawe Utara yang merupakan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk sementara dihentikan. Penghentian aktivitas tambang Blok Mandiodo ini buntut dari kasus dugaan korupsi pertambangan ore nikel yang melibatkan mantan pejabat tinggi Kementerian ESDM.

“Iya, stop dong,” ujar Menteri ESDM Arifin Tasrif di Gedung Kementerian ESDM saat ditanyakan mengenai nasib Blok Mandiodo saat ini, Jumat (11/8).

 
ANTM Chart by TradingView

Asal tahu saja, pada kuartal I 2033 ANTM membukukan laba bersih Rp 1,66 triliun, tumbuh 13% dari laba periode berjalan kuartal pertama 2022 sebesar Rp 1,47 triliun.

Ini membuat laba bersih per saham dasar ANTM naik menjadi Rp 69,21 dari sebelumnya Rp 60,98.

Kenaikan laba bersih ANTM sejalan dengan kenaikan pendapatan, dimana pada kuartal pertama 2023, total penjualan ANTM tercatat sebesar Rp 11,59 triliun, meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp 9,75 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .