KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operasi jantung invansif minimal atau Minimally Invasive Cardiac Surgery membuat pasien penyakit jantung lebih cepat sembuh dan minim risiko. Penyakit jantung tergolong penyakit kronis yang bisa mengancam nyawa jika tidak segera diberikan pengobatan dan perawatan yang tepat. Baca Juga: Bisa Mencegah Stroke, 6 Manfaat Tomat Ceri yang Mineral dan Vitamin
- Penyakit jantung koroner
- Aritmia jantung
- Kelainan jantung bawaan
- Kardiomiopati dilatasi
- Endokarditis
- Penyakit jantung yang disebabkan oleh penyakit katub jantung
Bedah jantung invansif minimal
Perkembangan teknologi medis membawa angin segar untuk dunia kesehatan. Operasi jantung kini tidak hanya dilakukan secara konvensional tapi juga invansif minimal alias Minimally Invasive Cardiac Surgery (MICS) Sekedar info, operasi jantung invasif minimal merupakan prosedur pembedahan jantung melalui sayatan kecil di dada untuk mengakses jantung. Prosedur operasi invasif minimal berbeda dengan operasi jantung konvensional yang mengharuskan melakukan sayatan besar untuk membelah tulang dada. Perlu Anda ketahui operasi jantung invansif minimal ini dilakukan menggunakan alat yang dioperasikan langsung oleh seorang dokter ahli bedah jantung. Dr.Dicky Aligheri Wartono, Sp.BTKV(K) dari Heartology menjelaskan operasi invasif minimal aman dan memberikan lebih banyak keuntungan untuk pasien yakni proses penyembuhan yang lebih cepat, minim pendarahan, tidak ada risiko infeksi, patah tulang, dan bekas sayatan lebih kecil. "Pasien yang melakukan operasi invasif minimal bisa melakukan aktivitas normal kurang dari dua minggu," kata Dicky dalam acara media gathering online, Kamis (13/7). Sayangnya, tidak semua penderita penyakit jantung bisa melakukan operasi jantung dengan prosedur invansif minimal.Perawatan pasien pasca operasi jantung invansif minimal
Pasien yang telah menjalani operasi jantung invansif minimal diwajibkan untuk menjalankan gaya hidup sehat seperti:- Tidak boleh merokok
- Makan makanan sehat
- Olahraga rutin (jalan kaki minimal 15 menit)
- Menjaga tekanan darah dibawah 120 (sistolik)
- Menjaga kadar gula darah di bawah 110 mg/dL untuk penderita diabetes dan di bawah 120 mg/dL untuk non penderita diabetes