JAKARTA. Maskapai penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) mengaku belum mengetahui adanya wacana pemberhentian operasi maskapai milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. "Saya belum dapat kabar soal itu (wacana penutupan Merpati). Selama ini Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) mendukung sepenuhnya restrukturisasi utang," kata Herry Saptanto, Vice President Corporate Secretary Merpati kepada KONTAN, Kamis (4/4). Herry mengakui, saat ini perusahaannya terlilit utang yang nilainya mencapai Rp 6 triliun. Sebagian besar utang itu berasal dari utang ke pemerintah, berupa SLA (subsidiary loan agreement). "Utang SLA tersebut mencapai Rp 2-3 triliun, sisanya utang ke kreditur lain," jelas Herry tanpa menjelaskan siapa saja krediturnya.
Operasinal terancam dihentikan, ini jawab Merpati
JAKARTA. Maskapai penerbangan, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) mengaku belum mengetahui adanya wacana pemberhentian operasi maskapai milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. "Saya belum dapat kabar soal itu (wacana penutupan Merpati). Selama ini Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN) mendukung sepenuhnya restrukturisasi utang," kata Herry Saptanto, Vice President Corporate Secretary Merpati kepada KONTAN, Kamis (4/4). Herry mengakui, saat ini perusahaannya terlilit utang yang nilainya mencapai Rp 6 triliun. Sebagian besar utang itu berasal dari utang ke pemerintah, berupa SLA (subsidiary loan agreement). "Utang SLA tersebut mencapai Rp 2-3 triliun, sisanya utang ke kreditur lain," jelas Herry tanpa menjelaskan siapa saja krediturnya.