Operasional anak usaha di Halmahera Utara dihentikan, ini komentar Elnusa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Elnusa Tbk tengah melakukan koordinasi terkait penolakan yang terjadi pada anak usahanya, PT Elnusa Petrofin di Halmahera Utara.

Direktur Keuangan PT Elnusa Tbk Budi Rahardjo mengatakan penolakan tersebut disebabkan karena kesalahpahaman yang belum diketahui awak mobil tangki (AMT) setempat.

Catatan saja, ratusan AMT PT. Elnusa Petrofin diketahui melakukan aksi mogok kerja pada 20 Februari 2018 di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.


"Barangkali para awak mobil tangki belum mengetahui rencana atau program dari Elnusa sepenuhnya, sehingga mereka melakukan penolakan," terang Budi usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Graha Elnusa, Senin (5/3/2018).

PT Elnusa Petrofin tercatat telah mengelola Fleet Management di 40 Terminal BBM (TBBM) Pertamina, yang meliputi wilayah Sumatra, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi hingga Papua. 

Menurut Budi, penolakan yang terjadi di Halmahera Utara dapat segera diatasi sehingga Elnusa Petrofin bisa kembali beroperasi normal.

Budi menambahkan, Elnusa Petrofin selalu memberi reward kepada AMT berprestasi setiap tahunnya seperti memberangkatkan umroh bagi AMT beragama muslim serta ke Yerusalem bagi AMT non muslim.

"Kami ditugaskan oleh Pertamina untuk mengelola AMT di wilayah-wilayah, agar pendistribusian BBM bisa lebih profesional dan efisien, karena ini menyangkut kebutuhan energi banyak orang," jelas Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi