JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Dahlan Iskan menjelaskan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) saat ini membutuhkan dana sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut untuk biaya operasional Merpati yang selama ini tertunggak 2 bulan. "Uang yang diperlukan itu biaya operasi selama 2 bulan, ya sekitar Rp 200 miliar," ujar Dahlan usai Rapat Pimpinan dengan Perum Peruri, Kamis (6/2). Dahlan menjelaskan dana segar Rp 200 miliar untuk Merpati tidak bisa didapatkan dari dua perusahaan Kerja Sama Operasional (KSO) PT Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon Indonesia. Karena itu Merpati harus mencari anggaran operasional dari hasil penjualan dua anak perusahaannya kepada Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).
Operasional Merpati dua bulan butuh Rp 200 miliar
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Dahlan Iskan menjelaskan PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) saat ini membutuhkan dana sebesar Rp 200 miliar. Dana tersebut untuk biaya operasional Merpati yang selama ini tertunggak 2 bulan. "Uang yang diperlukan itu biaya operasi selama 2 bulan, ya sekitar Rp 200 miliar," ujar Dahlan usai Rapat Pimpinan dengan Perum Peruri, Kamis (6/2). Dahlan menjelaskan dana segar Rp 200 miliar untuk Merpati tidak bisa didapatkan dari dua perusahaan Kerja Sama Operasional (KSO) PT Bentang Persada Gemilang dan PT Amagedon Indonesia. Karena itu Merpati harus mencari anggaran operasional dari hasil penjualan dua anak perusahaannya kepada Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA).