Operasional toko duty free terbatas, begini dampaknya bagi SONA



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang memengaruhi perputaran roda ekonomi telah mengganggu bisnis PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA). Biro perjalanan wisata yang kini lebih dikenal sebagai pengelola toko bebas bea atau duty free shop ini harus menghentikan maupun membatasi operasional sebagian bisnisnya.

Toko entitas anak PT Inti Dufree Promosindo yang berlokasi di Jalan By Pass Ngurah Rai Bali ditutup sementara mulai 28 Maret 2020. Selain itu, toko yang ada di bandara, baik melalui entitas anak PT Inti Dufree Promosindo dan PT Karya Prima Unggulan mengalami penyesuaian jadwal operasional sementara seiring dengan jadwal operasional dari PT Angkasa Pura.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba bersih SONA merosot 44% tahun lalu


Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/5), penghentian dan pembatasan operasional ini diperkirakan berlangsung satu sampai tiga bulan. Padahal, kontribusi pendapatan dari operasional yang dihentikan dan dibatasi tersebut mencapai 25%-50% pada 2019.

Oleh karena itu, SONA memperkirakan, total pendapatan sepanjang kuartal I-2020 ini dapat turun 25%-50% secara tahunan. Sementara itu, laba bersihnya berpotensi merosot 51%-75% year on year (yoy).

Selain mendatangkan risiko penurunan pendapatan dan laba, dampak ekonomi dari Covid-19 juga telah membuat SONA melakukan penyesuaian terhadap para pegawainya. Karyawan tetap maupun tidak tetap SONA yang saat ini berjumlah 1.200 orang, terkena dampak status lainnya, seperti pemotongan gaji dan lain-lain.

Baca Juga: Dampak corona, Sona Topas (SONA) tutup toko di Bali

Pandemi Covid-19 ini juga telah mengganggu pemenuhan kewajiban pokok jangka pendek SONA yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 282,37 miliar. Oleh karena itu, SONA akan melakukan efisiensi pada semua biaya operasional dengan cara melakukan negosiasi ke pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati