Operator bersiap jajakan teknologi 4G



JAKARTA. Sebentar lagi, masyarakat bisa menikmati teknologi telekomunikasi tergres yaitu long term evolution (LTE) yang biasa disebut 4G. Soalnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal mengeluarkan surat izin laik operasi teknologi 4G di frekuensi 900 MegaHertz (MHz) akhir bulan ini.  

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berkata payung hukum implementasi teknologi 4G dengan memberi  izin teknologi netral di frekuensi 900 MHz, 1.800 MHz, dan 2.300 MHz. "Secara bertahap akan kami atur. Mulai dari 900 MHz dulu yang akan keluar sertifikat surat laik operasi akhir bulan nanti. Setelah itu, lihat bagaimana reaksi masyarakat," katanya, Kamis (20/11).

Ada dua hal yang menjadi perhatian pemerintah sebelum menerbitkan beleid 4G/LTE. Pertama, pelayanan dan reaksi masyarakat terhadap teknologi anyar ini. Kedua, ekosistem perangkat telekomunikasi (handset) di pasaran apakah sudah menerapkan 4G. "Sebetulnya ekosistem yang paling mendukung ada di 1.800 MHz, tapi kami coba bertahap dulu dari 900 MHz lalu ke 1.800 MHz," jelasnya.


Ia bilang, membangun ekosistem 4G butuh waktu. Ia memprediksi industri manufaktur, handset dan masyarakat mulai banyak memakai 4G pada kuartal II-2015. Operator telekomnukasi antusias terhadap aturan ini. Misalnya PT Indosat Tbk (ISAT) yang sudah siap menjajakan teknologi 4G  di frekuensi 900 MHz. 

Alexander Rusli, Presiden Direktur Indosat menyatakan ISAT sudah modernisasi jaringan 3G sejak dua tahun lalu di 23 kota. "Modernisasinya LTE ready. Jika lisensinya atau surat izin keluar, kami langsung siap komersilkan LTE di frekuensi 900 MHz," katanya, Kamis (20/11).

Adapun investasi teknologi ini sudah termasuk investasi modernisasi 3G U900 yang sudah terserap  Rp 900 miliar. Indosat mengklaim, kecepatan 4G bisa mencapai 185 Megabit per detik (Mbps).

Vice President Technology and System Telkomsel Ivan Cahaya Permana bilang Telkomsel juga sudah siap menjual 4G. Terutama di wilayah Jakarta lantaran perusahaan ini sudah mengucurkan dana Rp 200 miliar untuk membangun jaringan 4G di daerah terpadat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon