Operator diminta tak sendiri uji coba 4G-LTE



JAKARTA. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengingatkan para operator telekomunikasi agar berkoordinasi dengan pemerintah dan tidak jalan sendiri-sendiri dalam melakukan uji coba teknologi 4G-LTE (long term evolution). Hal itu disebabkan industri ini highly-regulated, atau mendapat pengaturan ketat.

"Menkominfo sebetulnya mendukung uji coba teknologi oleh operator-operator telekomunikasi, tetapi tentu saja harus dikoordinasikan dengan pemerintah, karena industri ini highly-regulated," kata Rudi seperti dalam siaran persnya, Selasa (28/10).

Seperti diketahui, empat operator telekomunikasi Indonesia yaitu Telkomsel, Indosat, XL Axiata dan Smartfren siap menyongsong kehadiran jaringan 4G-LTE. Keempat operator tersebut sebelumnya berencana melakukan sinergi jaringan super cepat 4G-LTE untuk menyiasati keterbatasan frekuensi yang tersedia. Teknologi 4G-LTE membutuhkan layanan akses data cepat dengan bandwidth besar, minimal 20 Mega Hertz (MHz).


Hari ini XL Axiata juga telah melakukan peluncuran uji coba layanan 4G-LTE di Jakarta. Dalam kesempatan itu Rudiantara yang juga hadir dalam uji coba itu menantang operator lain untuk menyelenggarakan layanan 4G-LTE.

Direktur Utama PT Indosat Tbk Alex Rusli mengatakan, saat ini semua operator telekomunikasi memang sudah mengarah ke teknologi 4G-LTE. Hanya saja saat ini belum sampai tahap komersialisasi, masih sebatas uji coba. “Pelayanan kepada masyarakat perlu standard. Termasuk dalam teknologi 4G-LTE tersebut,” katanya.

Sedangkan menurut Direktur Eksekutif Masyarakat Telekomunikasi (Mastel) Eddy Thoyib, secara teknologi sebetulnya Indonesia sudah siap menggunakan 4G-LTE. Namun saat ini untuk komersialisasi tinggal menunggu pemerintah mengeluarkan izin dan meluncurkan layanan tersebut.

"Yang menjadi dasar penundaan dari pemerintah itu sebetulnya apakah masyarakat sudah siap untuk menggunakan 4G-LTE atau belum? Karena secara faktual, 70% pelanggan selular di Indonesia masih menggunakan teknologi 2G, 30% sisanya menggunakan teknologi 3G,” katanya.

Sampai saat ini pemerintah sendiri belum memutuskan frekuensi mana yang akan dijadikan jaringan LTE, kemungkinan menggunakan 1.800 MHz atau 2.300 MHz. Rencananya pemerintah akan memutuskan meluncurkan frekuensi 4G LTE setelah selesai menata layanan 3G di frekuensi 2.100 MHz. Namun faktanya, penggunaan teknologi 3G pun belum optimal.

Sebelumnya teknologi 4G-LTE sudah pernah diujicobakan di konferensi APEC, Nusa Dua, Bali. Sayangnya, sampai saat ini pemerintah juga belum mengeluarkan aturan yang jelas mengenai spektrum di jaringan 4G-LTE. Menurut Eddy, semakin lama 4G-LTE ditunda maka Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara lain. Apalagi saat ini teknologi 5G sudah mulai dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa