Operator jalan tol masih upayakan SPM untuk mendapat persetujuaan penyesuaian tarif



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator masih upayakan pelayanan standar minimum guna dapatkan persetujuan penyesuaian tarif. Adapun sebelumnya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengatakan 13 jalan tol berpotensi menyesuaikan tarifnya.

Kris Ade Sudiyono, CEO Toll Road Business Group Astra Infra menyebutkan saat ini sedang mendiskusikan dengan kementerian terkait rincian besaran tarifnya, untuk masing masing proyek.

"Kami masih berharap pemerintah bisa me-rivew dan memutuskannya, supaya kami tidak mengalami drag down dengan tidak penundaan," ujarnya kepada kontan.co.id, Senin (30/9).


Baca Juga: Ciputra Group pasarkan residensial berkonsep resort di Bali mulai dari Rp 2,6 miliar

Terkait standar pelayanan minimum (SPM) ia menegaskan pihaknya senantiasa menjaga SPM setiap saat termasuk saat review sehubungan proses penyesuaian tarif ini. Bahkan, disebutnya sudah mendapat laporan bahwa uji atas SPM di semua jalan tol sudah rilis. "Semua ruas sudah mendapatkan sertifikasi pencapaian SPM," lanjutnya.

Sayangnya, terkait peningkatan tarifnya Kris Ade belum bisa menyampaikannya secara tegas. Menurutnya, saat ini masih proses diskusi dengan kementerian. "Intinya adalah akan disesuaikan dengan memengaruhi tingkat inflasi di daerah masing-masing," tegasnya.

Untuk keputusan penyesuaian tarif, ia bilang tidak akan sama untuk tiap jalan tol. Hanya saja, diproyeksikan ada yang akan diumumkan Oktober dan November mendatang.

Baca Juga: Konstruksi Japek Elevated rampung akhir bulan depan

Adapun keempat ruas milik Astra Infra yang diharapkan dapat penyesuaian tarif yakni : - Ruas Tangerang-Merak, termasuk yang sisi integrasi dengan Jasa Marga untuk ruas Tomang-Cikupa - Ruas Cikopo-Palimanan - Ruas Jombang-Mojokerto - Ruas Mojokerto-Surabaya.

Kris Ade menambahkan selain berharap mendapat persetujuan penyesuaian tarif, pihaknya sedang mengkoordinasikan dengan pihak Kementerian PUPR untuk tarif awal ruas Serpong-Kunciran yg diharapkan juga bisa mulai dioperasikan di akhir tahun ini.

Baca Juga: Gapura Prima (GPRA) rilis klaster Savana Ardea tahap 2 di Bukit Cimanggu City

Selain Astra Infra, PT Jasa Marga (Persero) Tbk berupaya SPM terpenuhi. Agus Setiawan, Corporate Secretary Jasa Marga bilang BPJT selalu melakukan monitoring atas pencapaian SPM. "Jasa Marga memastikan SPM dapat dipenuhi," ujarnya.

Terkait peningkatan tarifnya, sepakat dengan Kris Ade, Jasa Marga juga belum bisa menyampaikan peningkatannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .