KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator jalan tol terus bersiap menambah kelolaan jalan tol yang dimiliki. Salah duanya yakni PT Waskita Toll Road dan PT Nusantara Infrastructure Tbk. Herwidiakto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road (WTR) menyebutkan pihaknya juga sedang dalam proses beberapa ruas prakarsa. "Saat ini lagi proses beberapa ruas prakarsa. Ruas-ruas yang dilelang oleh PUPR kami akan tetap ikuti," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Jumat (19/4). Sayang, ia masih belum memaparkan ruas apa saja yang dibidik untuk dibangun dan dioperasikan. Sebagai catatan, saat ini WTR panjang ruas yang dikelola WTR yakni 1.012,95 km.
Herwidiakto menjabarkan kembali dari sekian panjang ruas tol yang dikelola sejauh ini 508,6 km sudah beroperasi. "Sisanya masih dalam tahap konstruksi," tambahnya. Adapun dari situ ada 18 ruas yang dikelola yakni Becakayu, Antasari-Depok, Cinere-Serpong, Cimanggis-Cibitung, Cibitung-Tanjung Priok, Cisumdawu, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, Batang-Semarang, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, Krian-Legundi, Pasuruan-Probolinggo, Palembang, Medan-Tebing Tinggi, dan Tebing Tinggi-Parapat. Tahun ini, pihaknya juga menargetkan dapat menyelesaikan 145 km kembali. Dengan begitu, pada akhir tahun nanti WTR akan mengelola jalan tol sepanjang 653,6 km. Sedangkan dari PT Nusantara Infrastructure Tbk menyebutkan saat ini sedang melakukan studi di ruas tol Serpong di bawah anak usahanya yakni PT Bintaro Serpong Damai (BSD). "Jadi kami mau lihat kalau kami perpanjang sampai arah Puspitek atau Parung nanti seperti apa, tapi ini masih studi," ujar Deden Rochmawaty,
General Manager Corporate Affairs Nusantara Infrastructure kepada kontan.co.id, Jumat (19/4). Lantaran masih studi, dirinya masih belum mengetahui panjangnya. Hanya saja, saat ini BSD memegang konsensi sepanjang 7,25 km yang menghubungkan Serpong dan Pondok Aren. Untuk studi tersebut, ia menyebutkan ditargetkan dapat selesai akhir tahun nanti. Dari sana, apabila memungkinkan setelah itu pihaknya baru akan mengajukan ke BPJT. Selain itu, pihaknya juga masih melakukan studi ruasnya yang bekerja sama dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Acset Indonusa Tbk. Adapun dari konsorsium tersebut Nusantara Infrastructure memiliki 75% kepemilikan.
Untuk proyek tersebut studi tersebut masih dalam tahap awal dan diperkirakan bisa memakan waktu hingga 2 tahun. "Karena studinya kompleks," tuturnya. Asal tahu saja, sebelumnya perseroan juga menganggarkan dana investasi sebesar Rp 10 triliun untuk segmen bisnis tol dalam 5 tahun ke depan. Secara total, jalan tol yang dikelola sepanjang 34,46 km. Adapun perinciannya. PT BSD 7,25 km, kemudian PT JLB 9,7 km, PT BMN 5,95 km, dan PT JTSE sepanjang 11,75 km. Sepanjang tahun lalu, segmen bisnis jalan tol milik emiten dengan kode saham META ini berkontribusi 64,61% atau setara Rp 505,133 miliar sepanjang tahun lalu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .