JAKARTA. Menjelang kenaikan tarif 14 ruas tol pada awal Oktober 2011, para operator jalan tol gencar melakukan sosialisasi. Salah satunya adalah PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol Tangerang-Merak. Direktur Teknis dan Operasional MMS Sunarto Sairowiyoto menjelaskan, MMS sudah melakukan sosialisasi atas rencana kenaikan tarif jalan tol yang dikelolanya. Yakni dengan memasang dua baliho besar di kilometer 27 dan kilometer 68. “Kami pasang dua baliho besar di kilometer 27 dan kilometer 68 di Tol Jakarta-Merak yang isinya memberitahukan tentang rencana kenaikan tarif tol,” ujar Sunarto ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/9).Selain itu, sambungnya, operator yang mengelola ruas tol sepanjang 72,4 kilometer ini juga melakukan sosialisasi dengan menggunakan spanduk, konfrensi pers, dan siaran di radio lokal di Banten. “Mulai hari ini kami juga telah membagikan leaflet di tiap pintu tol,” imbuhnya.Terkait besaran kenaikan tarif tol ini, Sunarto menyatakan, pihaknya belum mendapat informasi dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU). “Kami masih menunggu, tapi kalau melihat inflasi Banten, kenaikannya sekitar 9,2%,” ujarnya.Hal serupa diutarakan operator 11 ruas tol lainnya, yakni PT Jasa Marga (Persero). Direktur Operasional Jasa Marga Adityawarman mengutarakan, hingga saat ini Jasa Marga telah melakukan sosialisasi penyesuaian tarif melalui spanduk. “Ada spanduk di setiap ruas yang dimiliki Jasa Marga yang bertuliskan \'Ruas Ini akan Ada Penyesuaain Tarif\',” kata Adityawarman. Asal tahu saja, dari 14 tarif tol yang akan menaikkan tarifnya pada awal Oktober, 11di antaranya adalah kepunyaan PT Jasa Marga. Antara lain, Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Tol Dalam Kota, Lingkar Luar Jakarta, Palarang-Cileunyi, Semarang Seksi A, B, C, Surabaya-Gempol, Palimanan-Kanci, Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Palarangan), Pondok Aren-Ulujami dan Belawan-Medan-Tj.Morawa.
Operator mulai gencar sosialisasikan rencana kenaikan tarif tol
JAKARTA. Menjelang kenaikan tarif 14 ruas tol pada awal Oktober 2011, para operator jalan tol gencar melakukan sosialisasi. Salah satunya adalah PT Marga Mandala Sakti (MMS), operator jalan tol Tangerang-Merak. Direktur Teknis dan Operasional MMS Sunarto Sairowiyoto menjelaskan, MMS sudah melakukan sosialisasi atas rencana kenaikan tarif jalan tol yang dikelolanya. Yakni dengan memasang dua baliho besar di kilometer 27 dan kilometer 68. “Kami pasang dua baliho besar di kilometer 27 dan kilometer 68 di Tol Jakarta-Merak yang isinya memberitahukan tentang rencana kenaikan tarif tol,” ujar Sunarto ketika dihubungi KONTAN, Rabu (28/9).Selain itu, sambungnya, operator yang mengelola ruas tol sepanjang 72,4 kilometer ini juga melakukan sosialisasi dengan menggunakan spanduk, konfrensi pers, dan siaran di radio lokal di Banten. “Mulai hari ini kami juga telah membagikan leaflet di tiap pintu tol,” imbuhnya.Terkait besaran kenaikan tarif tol ini, Sunarto menyatakan, pihaknya belum mendapat informasi dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU). “Kami masih menunggu, tapi kalau melihat inflasi Banten, kenaikannya sekitar 9,2%,” ujarnya.Hal serupa diutarakan operator 11 ruas tol lainnya, yakni PT Jasa Marga (Persero). Direktur Operasional Jasa Marga Adityawarman mengutarakan, hingga saat ini Jasa Marga telah melakukan sosialisasi penyesuaian tarif melalui spanduk. “Ada spanduk di setiap ruas yang dimiliki Jasa Marga yang bertuliskan \'Ruas Ini akan Ada Penyesuaain Tarif\',” kata Adityawarman. Asal tahu saja, dari 14 tarif tol yang akan menaikkan tarifnya pada awal Oktober, 11di antaranya adalah kepunyaan PT Jasa Marga. Antara lain, Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tangerang, Tol Dalam Kota, Lingkar Luar Jakarta, Palarang-Cileunyi, Semarang Seksi A, B, C, Surabaya-Gempol, Palimanan-Kanci, Cipularang (Cikampek-Purwakarta-Palarangan), Pondok Aren-Ulujami dan Belawan-Medan-Tj.Morawa.