KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini, bisnis ritel tidak hanya dikuasai oleh konglomerasi besar. Fenomena saat ini, beberapa perusahaan berbasis keumatan mulai ekspansi pasar. Lewat format minimarket, gerai-gerai ritel milik umat ini optimistis bisa bersaing dengan peritel yang lebih mapan, seperti Alfarmart dan Indomart. Salah satunya adalah PT Hydro Perdana Retailindo, perusahaan wakaf yang mengelola gerai Sodaqo Mart dan 212 Mart. Pendekatan yang dilakukan perusahaan ini adalah pemberdayaan umat. Ke depan, tidak hanya tumbuh minimarket berbasis syariah tetapi bisa membangun sekolah, rumah sakit, fasilitas umum dan sosial. Syahru Aryansyah, Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo mengatakan, konsep gerai minimarket yang dikelola tidak menggunakan sistem franchise melainkan economic sharing. Alhasil, satu unit gerai bisa dimiliki hingga ratusan orang, yang berasal dari paguyuban, masjid, dan perkumpulan lain.
Operator ritel berbasis umat ekspansi gerai
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kini, bisnis ritel tidak hanya dikuasai oleh konglomerasi besar. Fenomena saat ini, beberapa perusahaan berbasis keumatan mulai ekspansi pasar. Lewat format minimarket, gerai-gerai ritel milik umat ini optimistis bisa bersaing dengan peritel yang lebih mapan, seperti Alfarmart dan Indomart. Salah satunya adalah PT Hydro Perdana Retailindo, perusahaan wakaf yang mengelola gerai Sodaqo Mart dan 212 Mart. Pendekatan yang dilakukan perusahaan ini adalah pemberdayaan umat. Ke depan, tidak hanya tumbuh minimarket berbasis syariah tetapi bisa membangun sekolah, rumah sakit, fasilitas umum dan sosial. Syahru Aryansyah, Presiden Direktur PT Hydro Perdana Retailindo mengatakan, konsep gerai minimarket yang dikelola tidak menggunakan sistem franchise melainkan economic sharing. Alhasil, satu unit gerai bisa dimiliki hingga ratusan orang, yang berasal dari paguyuban, masjid, dan perkumpulan lain.