KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan pertemuan bersama operator telekomunikasi terkait registrasi kartu prabayar, Jumat (13/4). Muhammad Imam Nashiruddin, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) memberi konfirmasi mengenai pertemuan yang diadakan tersebut. Ia menjelaskan pertemuan itu sebagai bentuk evaluasi rutin. Ia menyatakan isi pertemuan tersebut untuk menonaktifkan (cleansing) nomor-nomor yang dicurigai melakukan penyalahgunaan.
“Pertemuan itu sesuai surat yang dikirimkan ke operator untuk menonaktifkan nomor-nomor yang dicurigakan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/4). Ia menjelaskan, berdasarkan data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bahwa dicurigai banyak orang yang tidak melakukan registrasi dengan benar. “Ada katakanlah nomor handphonenya di atas 10 handphone per orang itu kan ada 227.945, kalau kita lihat di sini mereka mendaftar atas nama sekitar 133 juta. Nah, ini yang sekarang lagi kita cleansing kalo sampai nanti kita curigai memang tidak dilakukan dengan benar, kita akan nonaktifkan,” ujar Imam. Ia mengkhawatirkan apabila ada orang-orang yang menggunakan data orang lain tanpa hak. Imam menargetkan pada 1 Mei nanti semua sudah jelas. Namun, saat ini mereka masih proses dan setiap minggu akan dilakukan evaluasi untuk updateperkembangan terbaru. Ia juga menjelaskan bahwa semua operator berkomitmen untuk melakukan proses cleansing ini. Adira Irawati, Vice President Coorporate Communication menyatakan bahwa Telkomsel mendukung penuh program cleansing yang dijalankan pemerintah. "Telkomsel mendukung hal tersebut dan akan terus melakukan koordinasi dengan regulator dan Dukcapil", ujarnya kepada Kontan.co.id (17/4)
Senada, Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata juga mendukung program tersebut. "XL Axiata mendukung sepenuhnya hal tersebut karena akan memberikan manfaat bagi untuk kesehatan industri seluler ke depan," ujarnya. Ia menyatakan program tersebut juga dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan layanan bagi pelanggan. Tri Wahyuningsih mengakui memang dengan program tersebut akan menurunkan pelanggan. "Memang akan ada penurunan tentunya, namun seberapa besarnya kami kami belum bisa menyampaikan, yang jelas saat ini kami fokus untuk melaksanakan hal tersebut," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sofyan Hidayat