Operator seluler siap blokir nomor tak sahih



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (13/4) pekan lalu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Komimfo), Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia, Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) dan operator telekomunikasi mengadakan pertemuan. Hasilnya, seluruh operator telekomunikasi seluler menonaktifkan (cleansing) nomor-nomor kartu prabayar yang diregistrasi secara tidak benar atau dilakukan dengan menggunakan NIK dan KK orang lain secara tanpa hak.

Muhammad Imam Nashiruddin Komisioner BRTI mengatakan, pihaknya sudah menggelar rapat evaluasi terhadap penonaktifan nomor-nomor ponsel yang diduga disalahgunakan. "Berdasarkan data Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bahwa dicurigai banyak orang yang tidak melakukan registrasi dengan benar," katanya ke KONTAN, Senin (16/4).

Proses cleansing akan tuntas pada 1 Mei 2018. Saat ini, operator terus melakukan penonaktifan terhadap nomor-nomor tersebut secara bertahap. "Sebelum melakukan pemblokiran para operator seluler melakukan pemberitahuan melalui SMS ataumedia lain kepada nomor tersebut," terang Merza Fachys, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Selasa (17/4).


Dalam rapat dengar pendapat antara Kominfo dengan Komisi I DPR pada 9 April lalu, terungkap ada jutaan nomor ponsel prabayar yang melakukan registrasi dengan satu NIK. Kejanggalan paling banyak di nomor Indosat Ooredoo, ada satu NIK terdaftar hingga 2,22 juta kali.

Kejanggalan registrasi juga terjadi pada operator lain. Namun nomor-nomor yang melakukan registrasi ganda di operator non Indosat tercatat puluhan hingga ratusan ribu kali.

Vice President Corporate Communications Telkomsel, Adita Irawati menyatakan, Telkomsel mendukung penuh program cleansing pemerintah. "Telkomsel akan terus melakukan koordinasi dengan regulator dan Dukcapil", ujarnya kepada KONTAN, Selasa (17/4).

Senada, Tri Wahyuningsih, GM Corporate Communication XL Axiata siap melakukan aksi bersih-bersih nomor ponsel yang tidak sesuai proses registrasi. "Ini akan memberikan manfaat bagi kesehatan industri seluler ke depan," ujarnya.

Ia menilai, kebijakan cleansing bisa memberikan kenyamanan dan kemudahan layanan bagi pelanggan. Ayu - sapaan Tri Wahyuningsih- tidak memungkiri cleansing akan menurunkan jumlah pelanggan. "Seberapa besarnya kami belum bisa menyampaikan. Yang jelas saat ini kami fokus melaksanakan hal tersebut," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati