Operator telko ramai soal Netflix, ini kata Mastel



JAKARTA. Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) mengimbau operator telekomunikasi untuk berkompetisi secara sehat dan memperhatikan etika bisnis untuk memenangkan persaingan.

“Dalam persaingan itu yang penting adu strategi secara fair dan unjuk kebolehan,” tegas Ketua Umum Mastel Kristiono, Minggu (7/2).

Disarankannya, operator tak terjebak dengan komunikasi pemasaran menjatuhkan pesaingnya, apalagi dengan cara yang tidak benar dan tidak sebenarnya. “Termasuk di media sosial,” tuturnya.


Sekadar diketahui, sejak Telkom melakukan aksi blokir terhadap layanan Netflix, aroma persaingan di layanan broadband mulai menghangat, terutama di media sosial.

Beberapa operator memanfaatkan akun resminya di media sosial untuk menonjolkan keunggulan dimana masih bisa mengakses layanan Netflix.

Suasana makin panas sejak Telkom menerapkan skema Fair Usage Policy (FUP) dan mengetatkan unbundling layanan triple play IndiHome bagi pelanggannya.

IndiHome adalah layanan yang bertopang pada infrastruktur Fiber To The Home (FTTH) agar pengguna mampu menawarkan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps, konten UseeTV yang sudah didukung gambar High Definition (HD), dan gratis telepon dalam menit tertentu untuk jangkauan lokal atau interlokal. Konsep bundling ini dikenal dengan Triple Play.

Unbundling disini adalah ketika pelanggan memutuskan berhenti berlangganan internet atau TV kabel, dan memilih hanya berlangganan telepon tetap rumah.

Dari pantauan Tribunnews, pada Sabtu (6/2), perang opini tak lagi melibatkan akun resmi milik perusahaan, tetapi sudah melibatkan eksekutif dari operator yang menjadi pesaing Telkom.

Dalam akun media sosialnya, salah satu eksekutif operator yang menjadi pesaing Telkom di pasar Fixed Broadband membagi postingan dari community blog yang mengajak tak menggunakan produk IndiHome.

Sontak, perang terbuka terjadi sejak Sabtu (6/2) malam di media sosial.

VP Consumer Marketing and Sales Telkom Jemy V Confido dalam akun media sosialnya mengunggah kalimat yang mencoba menenangkan suasana.

“Kami di Telkom menyadari perlunya memberikan layanan yang lebih baik bagi pelanggan dan harga yang lebih murahbila memungkinkan. Kami juga berusaha untuk respect dan fair terhadap pesaing. Kami paham bahwa pesaing juga berusaha memberikan layanan kepada pelanggan. Semoga kita bisa bersaing secara sehat dan terhormat,” katanya di jejaring sosial itu.

Sekedar diketahui, Telkom adalah salah satu pemain kuat di triple play dengan jumlah pelanggan sekitar 1,2 juta pengguna. Potensi menjadi besar semakin terbuka jika berhasil memigrasikan pelanggan telepon rumah yang berjumlah sekitar 10 juta pengguna ke Triple Play.

Pesaing Telkom di Triple Play adalah First Media, Biznet, MyRepublic, MyRepublic, dan lainnya. Selain itu, pemain 4G seperti Smartfren juga mencoba menggoyang pasar residensial dengan menawarkan paket unlimited untuk mengakses layanan streaming. (Sanusi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan