JAKARTA. Perebutan hak siar Liga Sepakbola Inggris untuk musim 2009/2010 di Indonesia memasuki babak baru. Para operator televisi berbayar atau pay TV kini malah berniat maju bersama melalui Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI). Konsorsium ini berniat membeli hak siar Liga Inggris langsung dari ESPN Star Sport (ESS). "Dua pay TV, yakni TELKOMVision dan Indovision juga siap bergabung dalam penawaran tersebut," ujar Sekretaris Jenderal APMI Arya Mahendra Sinulingga, kepada KONTAN, Rabu (12/8). Sebelum ini, para operator pay TV melakukan penawaran sendiri-sendiri. Arya menegaskan harga yang mereka ajukan adalah harga kolektif. Namun ia menolak mengungkapkan berapa besar penawaran itu. Yang jelas, perkembangan ini lebih menguntungkan banyak pihak, termasuk masyarakat. Otomatis, para penyelenggara TV berbayar juga bisa menekan ongkos untuk mendapatkan hak siar liga sepakbola yang paling bergengsi itu. Direktur Utama TELKOMVision Rahadi Arsyad awal pekan lalu sempat mengungkapkan perusahaannya keberatan jika harus membayar hak siar sebesar US$ 6 juta, jika cuma mendapat hak siar noneksklusif dari ESS. "Kalau semua pay TV bisa membeli, kami ingin harganya turun," cetus Rahadi. ESS sendiri masih belum bersedia membuka perkembangan negosiasi soal hak siar ini. Melalui surat elektronik kepada redaksi KONTAN, juru bicara ESS mengaku belum memutuskan siapa yang akan menguasai hak siar Liga Inggris musim mendatang. "ESS sedang dalam tahap akhir pengaturan kerjasama untuk hak siar Liga Inggris musim 2009-2010 di televisi berbayar," ujar Andrew Marshall, Senior Vice President, Legal & Business Affairs ESS. Selain itu, ESS juga masih enggan membocorkan patokan kisaran harga hak siar musim ini. "Kebijakan perusahaan kami adalah tidak mengungkapkan perincian kontrak karena hal itu bersifat sensitif secara komersial," tandas Marshall. Sekadar mengingatkan, perebutan hak siar Liga Inggris yang akan mulai bergulir pekan ini sudah bergulir sejak awal Mei kemarin. Awalnya hampir semua televisi berbayar menunjukkan ketertarikan untuk membeli hak siar. Namun karena ESS mematok harga tinggi, hanya tinggal AoraTV dan TELKOMVision yang melakukan penawaran. Akhirnya ESS malah melakukan penjualan hak siar secara noneksklusif. "Hal itu menyebabkan harga jualnya merosot menjadi US$ 6 juta," ujar sumber KONTAN yang mengetahui proses lelang itu. Sementara itu, tahun lalu harganya mencapai US$ 23 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Operator TV Berbayar Bentuk Konsorsium Beli Hak Siar
JAKARTA. Perebutan hak siar Liga Sepakbola Inggris untuk musim 2009/2010 di Indonesia memasuki babak baru. Para operator televisi berbayar atau pay TV kini malah berniat maju bersama melalui Asosiasi Penyelenggara Multimedia Indonesia (APMI). Konsorsium ini berniat membeli hak siar Liga Inggris langsung dari ESPN Star Sport (ESS). "Dua pay TV, yakni TELKOMVision dan Indovision juga siap bergabung dalam penawaran tersebut," ujar Sekretaris Jenderal APMI Arya Mahendra Sinulingga, kepada KONTAN, Rabu (12/8). Sebelum ini, para operator pay TV melakukan penawaran sendiri-sendiri. Arya menegaskan harga yang mereka ajukan adalah harga kolektif. Namun ia menolak mengungkapkan berapa besar penawaran itu. Yang jelas, perkembangan ini lebih menguntungkan banyak pihak, termasuk masyarakat. Otomatis, para penyelenggara TV berbayar juga bisa menekan ongkos untuk mendapatkan hak siar liga sepakbola yang paling bergengsi itu. Direktur Utama TELKOMVision Rahadi Arsyad awal pekan lalu sempat mengungkapkan perusahaannya keberatan jika harus membayar hak siar sebesar US$ 6 juta, jika cuma mendapat hak siar noneksklusif dari ESS. "Kalau semua pay TV bisa membeli, kami ingin harganya turun," cetus Rahadi. ESS sendiri masih belum bersedia membuka perkembangan negosiasi soal hak siar ini. Melalui surat elektronik kepada redaksi KONTAN, juru bicara ESS mengaku belum memutuskan siapa yang akan menguasai hak siar Liga Inggris musim mendatang. "ESS sedang dalam tahap akhir pengaturan kerjasama untuk hak siar Liga Inggris musim 2009-2010 di televisi berbayar," ujar Andrew Marshall, Senior Vice President, Legal & Business Affairs ESS. Selain itu, ESS juga masih enggan membocorkan patokan kisaran harga hak siar musim ini. "Kebijakan perusahaan kami adalah tidak mengungkapkan perincian kontrak karena hal itu bersifat sensitif secara komersial," tandas Marshall. Sekadar mengingatkan, perebutan hak siar Liga Inggris yang akan mulai bergulir pekan ini sudah bergulir sejak awal Mei kemarin. Awalnya hampir semua televisi berbayar menunjukkan ketertarikan untuk membeli hak siar. Namun karena ESS mematok harga tinggi, hanya tinggal AoraTV dan TELKOMVision yang melakukan penawaran. Akhirnya ESS malah melakukan penjualan hak siar secara noneksklusif. "Hal itu menyebabkan harga jualnya merosot menjadi US$ 6 juta," ujar sumber KONTAN yang mengetahui proses lelang itu. Sementara itu, tahun lalu harganya mencapai US$ 23 juta.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News