Oposisi bersikeras Papandreou mundur sebelum pemerintah baru disepakati



ATHENA. Rencana pembentukan pemerintahan baru Yunani kian mendekati kesepakatan. Namun, partai politik Yunani, terutama dari oposisi terbesar New Democracy, bersikeras menginginkan Perdana Menteri George Papandreou mengundurkan diri sebelum kesepakatan dibuat."Saya pikir, kita sudah mendekati posisi konsensus dalam gambaran besar dan dukungan terkait perjanjian Uni Eropa 26 Oktober. Keputusan harus kembali diambil, terutama menyangkut posisi New Democracy," ujar wakil juru bicara pemerintah Angelos Tolkas melalui televisi pemerintah NET TV, hari ini.Sebelumnya, usai bertemu Presiden Yunani Karolos Paloulias, kemarin, Papandreou mendorong pembentukan pemerintahan yang baru untuk mengatasi perpecahan di parlemen. Dia berharap pemerintahan baru fokus meratifikasi persetujuan yang telah dicapai para pemimpin Uni Eropa di Brussels. Persetujuan itu terdiri dari paket penawaran bantuan dan pengurangan utang dengan memangkas pengeluaran secara ekstrim.

Papandreou mengkhawatirkan perbedaan pendapat di dalam tubuh parlemen menimbulkan pandangan Yunani tidak serius untuk bertahan di Uni Eropa. Dia pun mengisyaratkan tak keberatan untuk lengser asalkan kondisi Yunani mengalami kemajuan. Dengan reputasinya saat ini, dia juga hanya berpeluang kecil untuk memimpin koalisi.

Di saat bersamaan, pemimpin partai oposisi terbesar New Democracy Antonis Samaras menolak bergabung dengan koalisi Papandreou. Dia menyebut, Papandreou tidak mencari keselamatan pemerintah nasional. "Dia mencoba untuk mengikat setiap orang pada pilihan pribadinya, yang menyebabkan kebuntuan," ujarnya, kemarin.


Hingga akhirnya, hari ini pada pukul 1 siang di Athena, Paloulias bertemu dengan Samaras untuk mencoba meyakinkannya agar bergabung dengan pemerintah persatuan nasional.

Editor: Dupla Kartini