Optima Prima Metal (OPMS) beli tiga kapal bekas untuk bahan baku besi scrap



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen besi scrap, PT Optima Metal Sinergi Tbk (OPMS) membeli tiga kapal bekas, salah satunya berbobot 7.300 ton untuk memenuhi target penjualan tahun ini. Kapal bekas bakal dijadikan besi scrap untuk bahan baku baja.

Tiga kapal tersebut dikirim dari Pelabuhan Tanjung Perak menuju Pelabuhan Kamal, Madura, yang akan menjadi lokasi pemotong kapal bekas menjadi besi scrap.

Ketiga kapal bekas yang dibeli terditi dari kapal muatan (KM) Mentari Perdana dengan berat 4.188 gross tonnage (GT). Kemudian, KM Mentari Sentosa seberat 4.890 GT dan KM Mentari Persada sebesar 7.312 GT.


Baca Juga: Melesat Tajam, Saham Sektor Industri Dasar Jadi Jawara

Sekretaris Perusahaan Optima Prima Rubbyanto Handaja mengatakan pembelian kapal ini menggunakan sumber dana dari modal kerja awal, bukan dari hasil initial public offering (IPO) pada 23 September 2019 lalu.

"Nah, di sisa akhir tahun ini, walaupun target optimistis tercapai dengan pembelian tiga kapal baru, Optima Prima masih terus menjajaki peluang baru untuk pembelian kapal lain karena merupakan sumber pendapatan utama," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Sementara ini, ekspansi Optima Prima masih dalam tahap memperkuat pasar. Rubby menegaskan, sama seperti tujuan melantai di bursa, dana segar yang terkumpul untuk memperkuat modal kerja.

Rubby menjelaskan lebih lanjut mengenai proses setelah pembelian kapal. Proses tersebut cukup panjang hingga akhirnya kapal bekas dapat dibeli hingga dijual ke pasar.

Baca Juga: Saranacentral Bajatama (BAJA) yakin pendapatan capai Rp 1,1 triliun hingga akhir 2019

Setelah negosiasi pembelian kapal disetujui antara OPMS dengan pihak penjual, OPMS akan segera melakukan inspeksi kapal dengan menakar kondisi dan potensi bahan baku baja yang dihasilkan. Selesai itu, OPMS melakukan pengiriman kapal ke Madura.

Direktur Optima Prima Alan Proyambodo Krisnamurti menambahkan pembelian kapal bekas merupakan upaya OPMS untuk merealisasikan target penjualan tahun ini yang mencapai 24.000 ton besi scrap.

"Setelah IPO kami memiliki ruang yang lebih luas untuk mengeksekusi rencana-rencana bisnis, termasuk pembelian tiga kapal ini. Kami yakin aksi korporasi yang dilakukan perusahaan akan berdampak positif terhadap kinerja perusahaan hingga akhir tahun," jelasnya.

Alan menyebutkan harga besi scrap yang relatif stabil serta pasar yang masih terbuka luas, membuat Optima Prima mampu meraih target pendapatan tahun ini di rentang Rp 100 miliar sampai dengan Rp 110 miliar.

Baca Juga: Jokowi: Pembangunan infrastruktur jangan pakai barang impor

Rubby masih melihat bisnis besi scrap di 2020 masih bagus. Menurutnya bisnis besi tua di Indonesia menjanjikan karena ditopang peraturan impor scrap yang dipersulit pemerintah. Oleh karenanya, pasarnya jadi semakin luas untuk dijajaki lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat