Optima Prima Metal Sinergi tetapkan harga IPO Rp 135 per saham



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia besi scrap kapal bekas PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk akan melaksanakan penawaran umum saham dengan harga Rp 135 per saham. Besaran tersebut  berada pada level tertinggi dari rentang harga saat penawaran awal (bookbuilding).

Sebelumnya, pada tahap bookbuilding yang berlangsung 26-28 Agustus 2019, perusahaan ini mematok harga di kisaran Rp 125-Rp 135 per saham. Penawaran umum akan dilaksanakan mulai Jumat, 13 September 2019 hingga Senin, 16 September 2019.

Kemudian, Optima Prima akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 23 September 2019. Perusahaan yang akan melantai dengan kode saham OPMS ini menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter-nya.


Baca Juga: Pasang Harga Rp 125-Rp 135 Per Saham, Simak Valuasi IPO Optima Prima

OPMS akan melepas 400 juta saham baru atau setara 40% modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu, perusahaan ini akan memperoleh dana segar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 54 miliar.

Direktur Utama OPMS Meilyna Widjaja mengatakan, dana hasil IPO ini akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, yakni untuk pembelian kapal bekas yang akan dijadikan besi scrap. Menurut dia, melantainya OPMS di BEI adalah upaya perusahaannya dalam memperkuat bisnis di bidang besi scrap yang mayoritas dari kapal bekas.

“Kami berharap kehadiran OPMS dapat menjadi warna baru bagi pasar modal di Tanah Air. Karena itu, kami optimistis, IPO ini merupakan langkah yang paling tepat untuk memperbesar usaha kami sekaligus memperkenalkan secara luas akan industri besi scrap kepada industri besi baja di dalam negeri,” kata Meilyna dalam siaran pers, Jumat (13/9).

Baca Juga: Optima Prima Metal Sinergi menyiapkan capex Rp 3 miliar tahun ini

Direktur Keuangan OPMS Alan Priyambodo Krisnamurti mengatakan, hingga April 2019 penjualan OPMS naik 44,2% menjadi Rp 35,2 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, penjualan OPMS masih sebesar Rp 24,4 miliar. Laba bersih OPMS juga ia klaim meningkat drastis menjadi Rp 2,13 miliar pada April 2019 dan total asset tercatat Rp 81,61 miliar. 

Sepanjang 2019, OPMS menargetkan menjual 24.000 ton besi scrap hasil pemotongan dari kapal-kapal bekas. OPMS menargatkan dapat memotong sebanyak 8-10 kapal bekas. Yang menjadi target OPMS adalah kapal yang melebihi usia operasional dan tidak bisa diasuransikan lagi, yakni kapal berusia di atas 25 tahun.

Sebagai informasi, OPMS berdiri sejak 2012. Awalnya, OPMS berperan sebagai perusahaan pendukung untuk usaha pabrik besi di kawasan Surabaya. Kini, OPMS lebih dikenal sebagai pembeli maupun penjual berbagai macam logam/besi bekas, sekaligus pemasok besi bekas untuk peleburan bahan baku yang dibutuhkan oleh pabrik-pabrik besi dalam operasionalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati