KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) berupaya mengoptimalkan pemakaian kapasitas daya. Strategi yang dipasang perusahaan setrum ini adalah dengan mendorong pemakaian listrik industri di luar waktu beban puncak (LWBP). General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengungkapkan bahwa terdapat selisih atau gap yang signifikan antara daya yang terpakai saat waktu beban puncak (WBP) dengan LWBP. Padahal, gap yang semakin besar akan menjadi beban PLN lantaran kapasitas pembangkit tidak termanfaatkan secara optimal. "Pembangkit kan banyak dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), saat beban puncak semua pembangkit kami hidupkan. Harusnya basedload (pemikul beban dasar) nggak boleh naik turun, jadi makin banyak yang menggunakan listrik LWBP, makin bagus," jelas Ikhsan di Jakarta, Selasa (9/4).
Optimalkan cadangan, PLN Disjaya dorong konsumsi listrik di luar waktu beban puncak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) berupaya mengoptimalkan pemakaian kapasitas daya. Strategi yang dipasang perusahaan setrum ini adalah dengan mendorong pemakaian listrik industri di luar waktu beban puncak (LWBP). General Manager PLN Disjaya Ikhsan Asaad mengungkapkan bahwa terdapat selisih atau gap yang signifikan antara daya yang terpakai saat waktu beban puncak (WBP) dengan LWBP. Padahal, gap yang semakin besar akan menjadi beban PLN lantaran kapasitas pembangkit tidak termanfaatkan secara optimal. "Pembangkit kan banyak dari PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), saat beban puncak semua pembangkit kami hidupkan. Harusnya basedload (pemikul beban dasar) nggak boleh naik turun, jadi makin banyak yang menggunakan listrik LWBP, makin bagus," jelas Ikhsan di Jakarta, Selasa (9/4).