KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku bakal terus mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan domestik di tahun 2021. Menteri ESDM Arifin Tasrif mengungkapkan, target tersebut akan dicapai dengan memperluas pemberian paket konverter kit Bahan Bakar Gas (BBG) 56.000 unit ke nelayan dan petani. Selain itu, pemerintah juga menargetkan tambahan jaringan gas (jargas) sebesar 120.776 sambungan rumah tangga (SR).
"Di 2021 targetnya ada tambahan 120.776 sambungan rumah, sehingga total jargas terbangun mencapai 794.000 sambungan hingga 2021," kata Arifin saat konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Tahun 2020 dan Rencana Kerja Tahun 2021, Kamis (7/1). Menurut Arifin, penggunaan jargas dinilai lebih praktis dan ramah terhadap lingkungan dibandingkan Bahan Bakar Minyak. Agar program ini berjalan maksimal dan meringankan beban finansial negara, Pemerintah pun akan menggandeng badan usaha dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Baca Juga: Pemerintah targetkan penyaluran B30 sebanyak 9,20 juta KL di tahun 2021 "Ke depan, kita akan meningkatkan program pemasangan jargas ini. Untuk itu, di 2021 kita akan melakukan studi ekspansi untuk menggunakan skema KPBU," tegas Arifin.
Pada tahun 2020 dibangun jargas sekitar 135.000 sambungan rumah di 23 kabupaten/ kota. Secara rinci dalam lima tahun terakhir sambungan rumah untuk jargas yakni, tahun 2016 bertambah sebanyak 99,1 ribu SR, 2017 sebanyak 53,7 ribu SR, 2018 sebanyak 90,2 ribu SR, 2019 sebanyak 74,5 ribu SR, dan 2020 sebanyak 135,3 ribu SR. Khusus untuk pemanfaatan gas di industri, pemerintah terus memberikan dukungan pembangunan pipa transmisi dan distribusi gas. "Ada beberapa sarana infrastruktur gas yang harus kita selesaikan antara lain Cirebon - Semarang, Dumai - Sei Mangke serta terminal - terminal lain," imbuh Arifin. Sebelumnya, pemerintah memberikan dukungan terhdapa peningkatan daya saing industri melalui penyesuaian harga gas menjadi US$ 6 per MMBTU di plant gate dengan volume sebesar 2.601 BBTUD, dialokasikan untuk Industri Tertentu sebesar 1.205 BBTUD dan Pembangkit PLN sebesar 1.396 BBTUD. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto