KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Battery Corporation (IBC) memprediksi jika pemanfaatan kendaraan listrik berbasis baterai semakin masif, Indonesia dapat menekan angka impor minyak mentah hingga 30 juta barel per tahun. Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menjelaskan, badan usaha milik negara (BUMN) sepakat mengembangkan industri baterai kendaraan listrik sampai 2034. Dari segi tahapan, pada 2024 IBC akan memproduksi 10 GWh baterai untuk industri otomotif bekerja sama dengan Hyundai. Kemudian pada 2034, Indonesia bisa memproduksi 50 GWh baterai untuk roda dua dan roda empat serta sistem penyimpanan energi (energy storage system) untuk pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).
Optimalkan Kendaraan Listrik, Impor Minyak Bisa Ditekan 30 juta Barel Per Tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Battery Corporation (IBC) memprediksi jika pemanfaatan kendaraan listrik berbasis baterai semakin masif, Indonesia dapat menekan angka impor minyak mentah hingga 30 juta barel per tahun. Direktur Utama Indonesia Battery Corporation (IBC) Toto Nugroho menjelaskan, badan usaha milik negara (BUMN) sepakat mengembangkan industri baterai kendaraan listrik sampai 2034. Dari segi tahapan, pada 2024 IBC akan memproduksi 10 GWh baterai untuk industri otomotif bekerja sama dengan Hyundai. Kemudian pada 2034, Indonesia bisa memproduksi 50 GWh baterai untuk roda dua dan roda empat serta sistem penyimpanan energi (energy storage system) untuk pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT).